Pembacaan : Amsal 30
Bacaan Alkitab Setahun : 1 Tawarikh 3-5
“Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri. Ada keturunan yang berpandangan angkuh, yang terangkat kelopak matanya.” (Amsal 30:12–13)
TIDAK EMPATI. Mata orang sombong itu angkuh, secara harfiah, mereka "mengangkat pupilnya". Mereka tidak menatap mata orang untuk memahami dan membuat lawan bicaranya merasa setara. Mereka hanya fokus pada tujuan yang mereka miliki untuk diri mereka sendiri, di mana orang lain hanyalah instrumen, objek. Mereka melihat orang lain sebagai alat untuk mencapai tujuan, sebagai pemberi pengakuan, kekaguman, dan cara lain untuk meningkatkan citra diri mereka.
Kesombongan membuat simpati hampir mustahil ada. Kesombongan membuat kita tidak benar-benar memerhatikan orang lain, tidak menempatkan diri kita pada posisi mereka, tidak mengenali saat mereka terluka atau tidak bahagia. Kesombongan membuat kita asyik dengan agenda dan kebutuhan kita sendiri. Jika orang yang sombong melihat seseorang menderita, mereka pikir mereka terlalu pintar untuk membiarkan hal itu terjadi pada mereka, atau mereka merasa terlalu mengasihi diri sendiri dengan masalah mereka sendiri untuk peduli pada masalah orang lain.
Sebaliknya, lihatlah Yesus yang menarik napas ketika melihat orang bisu tuli (Markus 7:34), menangis di kuburan Lazarus (Yohanes 11:35), dan menjadi imam besar kita yang bersimpati (Ibrani 4:14–16). Inilah orang yang menatap mata kita dengan kemampuan penuh untuk masuk ke dalam masalah kita.
Apakah orang mencari Anda untuk berbicara dengan Anda tentang masalah mereka? Jika tidak, apakah karena Anda tidak terlalu simpatik?
Doa: Tuhan, aku akui bahwa rasa mengasihani diri sendiri dan mementingkan diri sendiri membuatku tidak sabar dengan orang-orang yang memiliki masalah. Aku ingin mengelilingi diriku dengan orang-orang yang “baik”. Tetapi jika Engkau telah melakukan itu, di mana aku sekarang? Ciptakan hati empati-Mu dalam diriku. Amin.