Pembacaan : Amsal 19
Bacaan Alkitab Setahun : 1 Tawarikh 6-7
Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran. (Amsal 19:11)
MUDAH TERSINGGUNG. Bagian tubuh yang terluka atau meradang merespons dengan mundur seketika saat disentuh. Bahasa Ibrani untuk panjang sabar di sini berarti wajah yang rileks dan bukan wajah yang langsung geram saat diprovokasi. Ketika orang mengatakan sesuatu yang tidak Anda sukai, apakah Anda langsung membalasnya? Atau apakah Anda memperlambat respons Anda dan bertindak daripada bereaksi? Apa yang begitu sensitif tentang kita? Kita merasa harus mempertahankan kemuliaan atau kehormatan kita. Ego kitalah yang begitu sensitif.
Hal ini seharusnya memberi tahu kita sesuatu. Kita tidak memperhatikan bagian tubuh kecuali ada yang salah dengannya. Kita tidak mengatakan, "Siku saya baik-baik saja hari ini!" Namun, ego meminta perhatian kita setiap menit. Dosa telah mendistorsi identitas kita, dasar dari identitas kita. Kita membutuhkan kasih karunia yang menyelamatkan dan memperbaiki. Jika ego kita bekerja dengan baik, kita akan tahu bahwa kemuliaan sejati adalah melepaskan kekesalan dan kemarahan tanpa menuntut pembalasan. Yesus berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Itu adalah kemuliaan yang nyata.
Apakah Anda cukup mudah merasa sakit hati, diremehkan, dan terluka, dan apakah Anda menerima kritik dengan sangat keras?
Doa: Tuhan, hari ini aku sangat sensitif dengan seseorang. Ya, aku lelah dan stres karena banyak hal. Tapi buat apa? Engkau berada di bawah tekanan yang jauh lebih besar dan tidak pernah membalas. Biarkan aku kagum dan memuji Engkau karena kesabaran-Mu sampai itu mulai tumbuh dalam diriku. Amin.