Bacaan Alkitab Setahun : Yesaya 64-66
Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya…Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya…Tidak sesatkah orang yang merencanakan kejahatan? Tetapi yang merencanakan hal yang baik memperoleh kasih dan setia. (Amsal 11:3, 12:5, 14:22)
BUKAN BAGAIMANA TAPI SIAPA. Kitab Amsal tidak begitu membahas tentang bagaimana Tuhan memberikan petunjuk atau kehendak-Nya kepada manusia, tetapi lebih fokus pada kepada siapa Tuhan memberikan petunjuk tersebut. Ini menggambarkan perbedaan antara mencari tanda-tanda kecil atau perasaan khusus sebagai bentuk petunjuk Tuhan (mirip dengan sihir), dibandingkan dengan mengerti dan memahami prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Tuhan dalam Firman-Nya. Dalam pandangan ini, Tuhan ingin berbicara kepada manusia agar mereka dapat membuat keputusan yang bijaksana dan memahami prinsip-prinsip-Nya, bukan hanya mengandalkan tanda-tanda eksternal. Seperti halnya mengajarkan anak-anak yang masih kecil, mereka mungkin memerlukan bantuan konkret dan tanda-tanda langsung. Namun, ketika seseorang telah tumbuh dan matang, pendekatan Tuhan akan lebih seperti memberikan pemahaman dan pengetahuan agar orang tersebut dapat membuat keputusan yang tepat tanpa harus dibimbing tangan dalam setiap hal.
Dalam hidup ini, seseorang dapat mengembangkan integritas dan kebenaran melalui perjalanan panjang dan usaha yang dilakukan (Amsal 1–4). Karakter yang baik ini, seperti integritas dan kebenaran, menjadi panduan dari Tuhan dalam mengambil keputusan dalam hidup.Pentingnya mengembangkan karakter ini ditekankan sebagai sesuatu yang tidak bisa dicapai dengan cepat atau dengan teknik-teknik instan, seperti "lima langkah menuju keputusan yang baik". Sebaliknya, proses pengembangan karakter yang bijaksana ini memerlukan waktu dan usaha yang cukup lama. Melalui perjalanan hidup, kita akan semakin mengenal Tuhan, diri kita sendiri, hati manusia, tatanan penciptaan, dan waktu serta musim, sehingga kita akan mendapatkan kebijaksanaan untuk membuat keputusan yang baik.
Menurut Anda mengapa orang lebih suka mencari tanda dan perasaan daripada mengandalkan hikmat untuk mengambil keputusan?
Doa: Bapa, budayaku mengkondisikan aku untuk menginginkan jawaban cepat yang dapat dimuat dalam slide atau video pendek. Tapi Engkau bukanlah pemberi jawaban atau jendela hikmat. Aku memutuskan untuk menempuh perjalanan panjang untuk menjadi orang yang Engkau bimbing. Aku “berhasrat mengadakan ziarah!” (Mazmur 84:5). Amin.