PENGAKUAN IMAN KRISTEN TERTUA

Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 

Filipi 2:10-11

 

Sejak awal berdirinya gereja, selain berpegang pada firman Tuhan, gereja juga menggunakan pengakuan-pengakuan iman seperti Kredo dan Pengakuan Iman untuk merangkum inti ajaran Kristen. Anda mungkin pernah mendengar Pengakuan Iman Rasuli atau Kredo Nikea, atau menggunakan Pengakuan Iman Westminster untuk memahami doktrin tertentu.

Kredo-kredo ini menunjukkan bahwa iman Kristen telah bertahan sepanjang waktu. Misalnya, Kredo Nikea dibuat pada tahun 325 M dalam Konsili Nikea dan masih digunakan hingga sekarang—umur yang luar biasa panjang, lebih dari 1.700 tahun! Namun, pengakuan iman yang paling tua justru lebih sederhana: hanya tiga kata, "Yesus adalah Tuhan."

Pengakuan ini sering muncul dalam Perjanjian Baru, seperti di Roma 10:9, 1 Korintus 12:3, dan Filipi 2:11. Ketika orang-orang Kristen awal mengatakan "Yesus adalah Tuhan," mereka sebenarnya menyatakan banyak hal tentang siapa Yesus itu. Dalam Perjanjian Lama, Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai YHWH, yang sering diterjemahkan dalam Alkitab kita sebagai Tuhan (dengan huruf besar kecil). Ketika Perjanjian Lama diterjemahkan ke bahasa Yunani, kata YHWH lebih dari 6.000 kali diganti dengan kata Kurios, yang berarti Tuhan. Jadi, ketika seseorang berkata "Yesus adalah Tuhan," itu berarti mereka mengakui bahwa Yesus adalah Allah sepenuhnya.

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa Perjanjian Baru tidak pernah menyebut Yesus sebagai Allah, tetapi hal itu tidak benar. Mengakui Yesus sebagai Tuhan adalah sama dengan mengatakan bahwa Dia adalah YHWH. Yesus bukan hanya guru, penyembuh, atau pelaku mukjizat, tetapi Allah yang menjadi manusia.

Pengakuan ini mengundang kita untuk bertanya pada diri sendiri: Apakah saya benar-benar mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dengan hidup dan perkataan saya? Apakah saya percaya bahwa Dia memiliki hak penuh atas hidup saya dan pantas mendapatkan ketaatan saya? Apakah saya bersedia menyerahkan segalanya kepada-Nya dan percaya bahwa Dia tahu yang terbaik bagi saya?

Mengatakan "Yesus adalah Tuhan" bukanlah sekadar ungkapan kosong. Tetapi juga bukan sesuatu yang menakutkan. Tuhan yang kita akui adalah Tuhan yang baik, penuh kasih, panjang sabar, dan setia (Keluaran 34:6). Kasih-Nya ditunjukkan saat Dia rela mati di kayu salib sebelum duduk di takhta-Nya yang mulia di surga. Karena Dia adalah Tuhan, Dia berhak meminta seluruh hidup Anda—dan karena Dia mengasihi Anda, Anda bisa menyerahkannya dengan sukacita.

Hari ini, apa yang akan Anda akui?

 

Refleksi

Bacalah Keluaran 34:1-10 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kejadian 31-32 : Roma 11: 1-18

Truth For Life – Alistair Beg