MELUPAKAN TUHAN

Maka sebab itu, berdirilah supaya aku bersama-sama dengan kamu berhakim di hadapan TUHAN mengenai segala perbuatan keselamatan TUHAN yang telah dikerjakan-Nya kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Ketika Yakub datang ke Mesir dan nenek moyangmu berseru-seru kepada TUHAN, maka TUHAN mengutus Musa dan Harun, yang membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir, dan membiarkan mereka diam di tempat ini. Tetapi mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan Sisera, panglima tentara di Hazor, dan ke dalam tangan orang Filistin dan raja Moab, yang berperang melawan mereka. 1 Samuel 12:7-9

 

Banyak masalah dalam hidup kita muncul karena kita lupa untuk mengingat.

Ketika nabi Samuel berpikir bahwa pelayanannya hampir selesai dan ia bersiap untuk mengucapkan perpisahan kepada Israel, ia ingin mereka merenungkan betapa besar kebaikan Tuhan dalam hidup mereka. (Namun ternyata, Samuel masih melayani banyak tahun lagi, termasuk memperingatkan dan memberikan penghakiman kepada Raja Saul).

Kasih karunia dan pemeliharaan Tuhan telah berulang kali dinyatakan kepada Israel. Tetapi meskipun mereka telah diperingatkan, seperti dalam Ulangan 8:11, "Hati-hatilah supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu," mereka tetap berpaling dari Tuhan. Selama masa para hakim, termasuk masa Samuel sebagai hakim terakhir, bangsa Israel sering kali "melupakan TUHAN, Allah mereka" dan malah menyembah ilah-ilah palsu (Hakim-Hakim 3:7).

Bertahun-tahun kemudian, pengkhotbah dalam kitab Pengkhotbah menulis, "Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu" (Pengkhotbah 12:1). Ini bukan hanya soal mengingat bahwa ada Pencipta, tetapi merenungkan betapa besar dan kudusnya Tuhan itu. Bangsa Israel gagal untuk mengingat hal ini; bahkan mereka sengaja melupakan Tuhan karena mengingat Tuhan dengan segala kekudusan dan kemahakuasaan-Nya terasa tidak nyaman bagi mereka. Pesan Samuel kepada mereka pada dasarnya adalah: "Kalian tidak berpikir dengan benar!"

Namun, meskipun bangsa itu melupakan Tuhan dan perbuatan-Nya yang benar, Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Dia selalu setia. Setiap kali mereka berpaling, dalam kasih-Nya, Tuhan menunjukkan kesetiaan-Nya dan memberikan keselamatan serta kesabaran-Nya kepada mereka.

Kita juga perlu berhati-hati agar tidak terlalu cepat menghakimi bangsa Israel. Tuhan telah begitu murah hati kepada kita, tetapi kita pun terkadang memilih untuk melupakan-Nya. Setiap kali kita menyimpang dari jalan-Nya atau mencoba melepaskan diri dari otoritas Tuhan yang berdaulat, kita sebenarnya sedang gagal mengingat siapa Tuhan dan apa yang telah Ia lakukan bagi kita. Tuhan telah menguburkan dosa kita melalui baptisan dan membangkitkan kita untuk hidup baru (Roma 6:4).

Jika Anda ada di dalam Kristus, Anda bukan lagi orang yang sama seperti dulu. Anda telah menjadi bagian dari umat Tuhan yang kekal. Jadi, ketika Anda menghadapi godaan, berhentilah sejenak dan ingatlah Pencipta Anda. Renungkan kebaikan dan kekudusan Tuhan, baik dalam sejarah maupun dalam hidup Anda sendiri. Ucapkan syukur kepada-Nya atas belas kasih-Nya yang melimpah. Jangan lupa untuk mengingat!

 

Refleksi

Bacalah Hakim-Hakim 3:7-11 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kejadian 33 -35Roma 11: 19-36

Truth For Life – Alistair Beg