BAYANGAN TANPA SUBSTANSI 

Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 1 Korintus 15:54-57 

 

Dalam ayat-ayat ini, rasul Paulus secara terbuka mengejek kematian. Mengapa dia berani? Kematian itu sangat mengerikan. Sangat tragis. Sangat menyedihkan. Tampaknya sangat final. Apa yang Paulus ketahui yang membuatnya berani mengejek kematian?

 

Itu karena kematian telah kehilangan sengatnya. 

 

Untuk mengilustrasikan maksud Paulus, bayangkan adegan ini: Seorang anak kecil dengan gembira bermain dengan ayahnya di halaman belakang. Seekor lebah mulai berdengung di sekitarnya. Ketika lebah itu terbang ke arah anak kecil itu, ia berteriak, “Oh, jauhkan lebah itu dariku! Aku tidak ingin disengat! Ayah, tolong lakukan sesuatu!” Saat lebah itu mendekat, sang ayah mulai memukulnya—dan saat dia mengulurkan tangan, lebah itu mencengkeramnya dan menjatuhkan sengatnya tepat ke lengan sang ayah. Sang ayah menerima sengat itu dan merasakan sakitnya. Sengat lebah itu pun terlepas, dan anak kecil itu selamat.

 

Di kayu salib, Yesus Kristus menanggung sengat maut. Dosa menuntun kepada maut, dan maut menyengat karena dosa, karena dosa harus menuntun kepada penghakiman. Namun, Kristus menanggung penghakiman atas dosa di dalam tubuh-Nya sendiri di kayu salib sehingga semua orang yang percaya kepada-Nya tidak akan menghadapi penghakiman (Galatia 3:13). Kita mungkin masih berjalan melalui "lembah kekelaman" (Mazmur 23:4), tetapi karena apa yang telah Kristus lakukan, maka kematian hanyalah bayangan tanpa substansi. Inilah alasan utama mengapa Yesus mengambil rupa manusia. Tuhan kita mengambil rupa darah dan daging untuk tujuan ini: “supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut” (Ibrani 2:14-15). 

 

Anda tidak perlu lagi hidup dalam perbudakan semacam itu atau berjalan dalam ketakutan. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus telah menghapuskan kematian selamanya. Dia menanggung sengat maut supaya Anda tidak perlu lagi menghadapi kuasanya atas orang berdosa. Sebaliknya, Anda dapat berjalan dalam kebebasan hari ini dan setiap hari, dengan mengetahui bahwa Allah telah memberikan Anda kemenangan atas dosa dan maut melalui Tuhan Anda, Yesus Kristus. Jadi Anda dapat memandang kematian dan berkata, “Kamu memang mengerikan, tragis, menyedihkan, tetapi kamu telah kehilangan sengatmu.” Dan Anda dapat memandang Dia yang mencabut sengat itu bagi Anda dan berkata: 

 

Kemuliaan bagi-Mu, Anak yang menang dan bangkit— 

Kemenangan yang tak berkesudahan yang telah Engkau menangkan atas maut!”

Thine Be the Glory,Edmond Budry

 

Refleksi

Bacalah Ibrani 2:10-18 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 7-9; Kisah Para Rasul 10:1-23