Pembacaan :   Ibrani 12:3–17

Bacaan Alkitab Setahun:  2 Samuel 10-12

 

 

Bertekun adalah sesuatu yang Allah lakukan; itu bukan hanya sesuatu yang Dia katakan. Itu adalah satu dari banyak aspek karakter-Nya. Alasan mengapa ketekunan sangat berharga adalah karena itulah salah satu cara utama Allah mengungkapkan diri-Nya kepada kita. Kitab Suci secara konsisten menunjukkan ketekunan dan kesabaran Allah terhadap umat-Nya.

“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9, penekanan penulis). “Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus” (2 Tesalonika 3:5, penekanan penulis). “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” (Ibrani 12:2, penekanan penulis).

Ketekunan hanya akan relevan dalam kesulitan, dan kita, pada kenyataannya, orang yang sangat sulit dihadapi oleh Allah. Allah Pencipta kita telah menciptakan kita untuk diri-Nya sendiri dan kita terlalu sering menanggapinya dengan ketidakpedulian atau mencari kemerdekaan. Kita sebenarnya adalah kekasih-Nya, tetapi, di hadapan kasih Allah yang tidak dapat dijelaskan kita mengejar kekasih lain yang akhirnya meninggalkan kita. Dalam konteks ini, Allah mengungkapkan ketekunan-Nya kepada kita.

 

 

 

EDWARD T. WELCH