KEMENANGAN KRISTUS

Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. 1 Yohanes 3:7-8

 

Seperti cahaya terang dari Mesias yang dijanjikan di Perjanjian Lama, kita juga melihat adanya bayangan kegelapan—yaitu kehadiran si jahat. Ketika kita sampai ke Perjanjian Baru, kedatangan Yesus membuat Setan tidak bisa lagi bersembunyi. Ia tampil ke permukaan karena terang Kristus menyingkapkan keberadaannya.

Alkitab menggambarkan iblis sebagai sumber dari dosa dan kesedihan. Kata “iblis” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “melempar”—seperti melemparkan tuduhan atau fitnah. Iblis memutarbalikkan kebenaran tentang Yesus dan Allah. Sedangkan nama “Setan” berarti “musuh” atau “penyergap”—seseorang yang siap menyerang di saat yang tak terduga. Pikiran kita yang penuh ketakutan, keraguan, dan dorongan jahat seringkali berasal dari pengaruh si jahat. Dia adalah penipu, pendusta, penuduh, dan penghalang. Ia membutakan pikiran orang yang belum percaya, dan berusaha mengaburkan pikiran orang percaya dengan rasa bersalah dan kegagalan masa lalu.

Tapi ingatlah: meskipun Setan kuat, dia sudah kalah. Kuasanya harus dilihat dari sudut pandang kemenangan Yesus di kayu salib. Iblis sudah dirantai oleh salib Kristus. Ia masih bisa mengaum dan mencoba menakut-nakuti, tapi pekerjaan jahatnya akan dihancurkan oleh Yesus. Rasul Yohanes berkata, “Setiap orang yang lahir dari Allah tidak terus-menerus berbuat dosa, karena Dia (Yesus) yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya” (1 Yohanes 5:18).

Bayangkan proses membuang sampah: dari dapur, dibawa keluar, lalu diangkut oleh truk ke tempat pembuangan akhir. Demikian juga dengan Setan—dia sudah dikeluarkan dari tempatnya, sedang menunggu kehancuran terakhirnya di hari penghakiman (Wahyu 20:10). Dia belum dihancurkan sepenuhnya, tapi dia sudah dikalahkan dan tidak punya kuasa akhir atas kita.

Dalam hidup ini, kita sedang berada dalam pertarungan rohani. Efesus 6:12 berkata bahwa pergumulan kita bukan melawan manusia, tapi melawan kuasa-kuasa jahat yang tak terlihat. Kita semua harus sadar akan hal ini. Tapi lebih penting lagi, kita harus ingat bahwa Anak Allah—Yesus—datang untuk menghancurkan pekerjaan Iblis (1 Yohanes 3:8).

Karena itu, tetaplah kuat! Setan tidak punya keputusan akhir. Yesus sudah menang dan telah berdoa bagi kita agar kita tetap aman (Yohanes 17:15). Ketika Anda tergoda atau jatuh dalam dosa, larilah kepada Kristus. Di sanalah ada pengampunan dan kekuatan. Inilah cara kita hidup di dalam terang kemenangan Kristus!

 

Refleksi

Bacalah  Lukas 4:1-13 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 25 – 27; 1 Korintus 9

Truth For Life – Alistair Beg