Pembacaan : Kisah 3 : 11 - 28

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Ayub 1 - 4

 

Mengaku dosa bukan sesuatu yang natural bagi kita. Yang natural bagi kita adalah berpikir kita lebih benar dari yang sebenarnya. Yang natural adalah kita menyalahkan orang lain bukan kesalahan kita. Adalah natural untuk mengatakan perilaku kita disebabkan oleh keadaan sulit yang kita hadapi. Adalah natural untuk melatih “pengacara” dalam diri kita dan membela diri kita sendiri ketika kita dihadapkan dengan dosa, kelemahan, atau kegagalan. Adalah natural untuk balik menyalahkan ketika dikonfrontasi dan berkata pada orang yang menuduh kita bahwa mereka lebih berdosa daripada kita. Adalah natural kita melihat diri kita sebagai orang yang harus menjaga hukum bukan pelanggar hukum. Adalah natural untuk menunjukkan bahwa kita melek Alkitab atau punya pengetahuan teologi sebagai bukti kedewasaan rohani kita. Adalah natural untuk lebih mementingkan dosa orang lain daripada dosa kita sendiri. Adalah natural untuk lebih kritis terhadap sikap dan perilaku orang lain daripada diri kita sendiri. Adalah natural bagi Anda dan saya untuk buta terhadap kedalaman kebutuhan rohani kita.

            Karena sistem kebenaran diri yang kokoh ini natural bagi setiap orang berdosa, tidaklah natural bagi kita untuk berpandangan jernih, rendah hati, memeriksa diri sendiri, dan mau mengaku. Mata buta dan rasa puas diri, hati yang mementingkan diri sendiri menghalangi hati yang hancur dan mau mengakui dosa. Kita tidak berduka karena dosa kita karena kita tidak melihatnya. Sungguh ironis bahwa kita cenderung melihat kebenaran yang tidak kita miliki dan kita gagal untuk melihat dosa yang menodai setiap hari dalam hidup kita. 

            Beginilah cara kerja pengakuan dosa. Anda tidak dapat mengakui apa yang tidak Anda sesali, Anda tidak dapat menyesali apa yang tidak Anda lihat, dan Anda tidak dapat bertobat dari apa yang tidak Anda akui. Jadi salah satu tindakan terpenting dari anugerah Allah adalah memberi kita mata untuk melihat dosa dan hati yang mau mengakuinya. Jika mata Anda terbuka dan Anda melihat diri Anda sendiri dengan akurat, dan jika hati Anda dengan rendah hati mau mengakui apa yang dilihat mata Anda, Anda tahu bahwa anugerah yang mulia, menyelamatkan, mengampuni, dan mengubah telah datang ke dalam hidup Anda. Mengapa? Karena Anda melakukan apa yang tidak natural bagi orang berdosa. Di hadapan dosa mereka, Adam menyalahkan Hawa, Hawa menyalahkan ular, dan keduanya bersembunyi, tetapi tidak satu pun dari mereka mau maju dan membuat pengakuan dengan rela. 

            Jadi berserulah hari ini meminta mata untuk melihat diri Anda yang sebenarnya. Berserulah meminta Allah mengalahkan ketakutan Anda untuk diekspos, dikenali. Berserulah memohon anugerah yang membuat Anda mau berhenti, melihat, mendengarkan, menerima, menyesali, mengaku, dan berbalik. Berdirilah dengan keberanian dan harapan di depan cermin pencarian dan penyingkapan Firman Tuhan, dan jangan takut. Berdirilah telanjang di hadapan Tuhan dan ketahuilah bahwa semua yang disingkapkan telah sepenuhnya dan seluruhnya tertutup oleh darah Juruselamat Anda. Karena Dia, Anda tidak perlu takut dengan ketidakbenaran Anda; tidak, itu adalah delusi kebenaran Anda yang merupakan bahaya besar. 

 

Mengaku dosa adalah anugerah. Hanya anugerah yang dapat meyakinkan Anda untuk meninggalkan kebenaran Anda dan lari ke pelukan Tuhan yang penuh belas kasih.