Pembacaan : Roma 7 : 14 - 25

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Ayub 5 - 8

 

 

Mungkin karena hal itu terjadi pada momen-momen kecil sehingga kita dapat mengabaikannya. Apa yang saya maksud? Pergumulan kita dengan dosa. Itu terjadi dalam momen-momen kecil dalam hidup, jadi mudah bagi kita untuk apa yang sebenarnya sangat serius sebagai hal remeh. Mari saya jelaskan. Anda dan saya tidak hidup dalam momen besar. Kita mungkin hanya membuat beberapa momen besar, keputusan yang mengubahkan seluruh kehidupan kita. Tidak banyak dari kita yang akan masuk buku sejarah. Bertahun-tahun setelah kita meninggal, saat keturunan kita berkumpul untuk reuni, mereka akan berjuang untuk mengingat apakah ada peristiwa besar dalam hidup kita. Kita semua hidup dalam momen-momen kehidupan yang kecil, biasa-biasa saja, dan karena kita melakukannya, sangat mudah untuk mundur dari keseriusan pergumulan kita dengan dosa yang terus-menerus terungkap pada momen-momen kecil itu. Momen kecil dalam hidup Anda sangatlah penting karena itu adalah momen kecil yang kebetulan menjadi alamat tempat tinggal Anda.

     Cobalah berpikir seperti ini. Karakter kehidupan seseorang tidak dibentuk oleh dua atau tiga momen besar dalam hidupnya. Karakter seseorang terbentuk dalam sepuluh ribu momen kecil dalam kehidupan sehari-hari. Karakter yang terbentuk dalam momen-momen kecil kehidupan itulah yang menentukan cara Anda berpikir dan merespons dalam beberapa momen besar kehidupan yang Anda temui. 

Jadi “dosa kecil” itu sebenarnya tidak kecil:

 

  • Respons yang tidak baik
  • Kesombongan ingin diutamakan
  • Hawa nafsu yang muncul tiba-tiba
  • Marah pada seseorang yang tiba-tiba menyela Anda
  • Pikiran jahat tentang seseorang
  • Kecanduan pada sesuatu 
  • Tidak sabar pada orang dekat

 

Semuanya terjadi dalam momen-momen kecil yang berlalu begitu cepat sehingga Anda mungkin gagal memperhatikannya, tetapi itu menggambarkan hati yang sangat membutuhkan. Momen-momen itu mengingatkan Anda dan saya bahwa kita masih butuh anugerah yang menyelamatkan. Momen-momen itu memberi tahu kita bahwa apa yang telah kita temukan di dalam Kristus masih sangat kita butuhkan. Momen-momen itu memanggil kita untuk waspada dan serius; perang memperebutkan hati kita belum berakhir. Kebutuhan kita akan Juru Selamat yang menaklukkan kita belum berakhir. Momen-momen kecil ini sebenarnya menunjukkan sesuatu yang besar — ​​pergumulan kita dengan dosa dan kebutuhan kita akan kasih karunia yang hanya dapat ditemukan di dalam Juruselamat kita, Raja, Anak Domba, Tuhan Yesus Kristus.

 

Saya masih perlu diselamatkan dari diri sendiri karena selama dosa masih ada, saya akan tertarik untuk menginginkan, berpikir, berkata, dan melakukan apa yang Tuhan sebut sebagai kejahatan.