Kekayaan Dan Pekerjaan
Pembacaan : Amsal 8
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Markus 6-7
Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku. Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan. Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan…Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (Amsal 8:17–19, 10:22)
KEKAYAAN . Amsal penuh dengan referensi kehidupan ekonomi. Meskipun, seperti yang akan kita lihat, bahaya kekayaan sangatlah besar, namun kekayaan juga merupakan kebaikan yang besar. Pengendalian diri dan pengetahuan diri, kemampuan untuk merencanakan dan menerima nasihat yang berasal dari hikmat, semuanya cenderung membawa kemakmuran yang lebih besar. Kekayaan dan kehormatan ada padaku.
Namun Amsal 10:22 memperkenalkan faktor krusial dari prioritas. Susah payah yang menyakitkan melambangkan kesedihan yang menghancurkan hidup karena kerja berlebihan, keinginan akan kekuasaan dan kekayaan yang berasal dari kejahatan yang mementingkan diri (Amsal 10:3). Allah mengutuk kerja yang melukai diri sendiri (Amsal 20:21). Orang yang bijak tidak melakukan kerja berlebihan yang menyakitkan, melainkan hanya bekerja keras dan membiarkan berkat Tuhan menentukan seberapa banyak kekayaan yang bisa dihasilkan pekerjaannya. Rasa takut akan Tuhan, hubungan yang intim antara orang bijak dengan Allah, lebih baik daripada emas murni. Kekayaan adalah hal yang baik asalkan tidak menjadi summum bonum—kebaikan terbesar Anda.
Di mana dalam kehidupan Anda atau kehidupan orang lain Anda pernah melihat apa yang terjadi ketika kita lebih mengandalkan kerja keras daripada berkat Tuhan dalam hal keuangan?
Doa: Ya Tuhan, mampukan aku supaya tidak iri atau meremehkan, tidak terlalu kagum atau terintimidasi oleh kekayaan. Biarlah Engkau yang menjadi kekayaan kami yang sejati. Amin.