MENGAPA PERJANJIAN LAMA PENTING
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Roma 15:4
Walau kita mengerti pentingnya Firman Allah bagi hidup kita, jauh di lubuk hati, kita juga bertanya-tanya, mengapa kita harus mempelajari kisah-kisah Perjanjian Lama. Apa yang dapat kita peroleh dengan mempelajarinya? Mengapa tidak berfokus pada Perjanjian Baru dan kisah-kisah tentang apa yang Yesus dan para rasul-Nya lakukan dan katakan?
Inilah jawabannya: bagian-bagian sejarah kuno ini penting bukan hanya karena di sana ada tokoh-tokoh Alkitab atau ada sejarah Israel, tetapi memang penting bagi Anda dan saya—dan, tentu saja, bagi seluruh dunia! Pernyataan ini mungkin terdengar seperti hiperbola. Namun, jika kita mempelajari Alkitab dengan keyakinan tertentu, kita akan mulai memahami dan diyakinkan, seperti yang diyakini rasul Paulus, bahwa Perjanjian Lama ditulis untuk kita, untuk mengajar, dan memberi kita harapan.
Pertama-tama kita yakin bahwa ada kesatuan dalam Alkitab, dari penciptaan dalam Kejadian hingga penciptaan baru dalam Wahyu. Di antaranya adalah catatan tentang kejatuhan manusia dan kekacauan serta kehancuran alam semesta yang disebabkannya. Melalui semuanya itu, kita menemukan kisah penebusan dan rencana serta tujuan Allah untuk menyatukan umat-Nya. Kita perlu membaca keseluruhan kisah itu, dari awal hingga akhir.
Kedua kita yakin bahwa kesatuan Alkitab ini ada bukan karena itu adalah kumpulan dokumen keagamaan, tetapi karena itu adalah firman Allah, yang ditulis oleh mereka yang "oleh dorongan Roh Kudus … berbicara atas nama Allah" (2 Petrus 1:21). Kita perlu membaca semua yang telah dipilih Allah untuk disampaikan kepada kita.
Ketiga, ada keyakinan bahwa kita membutuhkan Alkitab untuk memahami sejarah manusia, sejarah kecil kita sendiri, dan tempat kita dalam sejarah. Banyak hal yang terjadi di dalam diri kita dan di sekitar kita akan menjadi tidak masuk akal jika tidak dipahami dari pemahaman akan sifat manusia dan kedaulatan Allah sebagaimana diungkapkan dalam Kitab Suci.
Terakhir, kita memiliki keyakinan bahwa Alkitab, termasuk Perjanjian Lama, adalah tentang Yesus. Jika kita mengalihkan pandangan kita dari Yesus, maka kita tidak hanya akan kehilangan arah dalam memahami alam semesta; kita juga akan kehilangan arah dalam memahami Alkitab. Perjanjian Lama mengarahkan kita kepada Kristus, mempersiapkan kita bagi Kristus, dan menunjukkan kepada kita gambaran tentang Kristus. Salah satu pertanyaan yang harus selalu kita tanyakan adalah "Bagaimana apa yang ditulis ini menunjukkan kabar baik tentang Yesus Kristus?"
Dengan keyakinan ini, kita dapat yakin saat mempelajari Perjanjian Lama bahwa Perjanjian Lama bersifat instruktif. Namun tidak hanya itu: Perjanjian Lama penuh dengan harapan, karena itu menunjukkan kepada kita Juruselamat kita. Semakin banyak kita membaca bagian-bagian Perjanjian Lama sebagai kitab yang ditulis oleh Allah, melalui Roh-Nya, tentang Anak-Nya, semakin kita bertumbuh dalam pengharapan, dalam pemahaman, dan dalam keserupaan dengan Juruselamat kita.
Refleksi
Bacalah 2 Timotius 3:12-17 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kejadian 39 -40 : Roma 13
Truth For Life – Alistair Beg