Pembacaan: Amsal 12
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 120 - 131
Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu…Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. (Amsal 12:1,15)
TERBUKA UNTUK KOREKSI. Seperti yang telah kita lihat, esensi hikmat adalah terbuka terhadap koreksi dan kritik. Ciri orang yang berakal budi adalah mau mendengarkan nasihat dan terus-menerus “menguji diri kita sendiri terhadap prasangka.” Orang-orang zaman dulu tenggelam dalam prasangka—stereotip tentang kelas, ras, dan budaya lain—sementara orang modern menganggap diri mereka sebagai orang yang sangat berpikiran terbuka.
Tidak ada orang yang benar-benar objektif dalam pandangannya terhadap dunia. Setiap individu cenderung memiliki prasangka atau keyakinan tertentu yang membentuk cara pandang mereka. Dalam konteks ini, prasangka terhadap segala sesuatu yang tidak modern dan dianggap sebagai "tercerahkan" adalah contoh dari keyakinan semacam itu. Setiap budaya memiliki keyakinan yang diwariskan dan diterima begitu saja oleh anggotanya. Kita cenderung tidak menyadari bahwa keyakinan tersebut sebenarnya merupakan keyakinan yang dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan di mana kita dibesarkan. Keyakinan semacam itu sering kali dianggap sebagai sesuatu yang "dari sananya" atau kebenaran yang tidak perlu dipertanyakan.
Untuk mencapai kebijaksanaan, seseorang harus mempertanyakan keyakinan yang telah mereka terima begitu saja, terutama melalui proses pengujian dan tantangan terhadap keyakinan tersebut. Firman Allah, guru, kolega, anggota keluarga, dan teman dapat menjadi sumber pengujian dan tantangan bagi keyakinan seseorang. Dengan membuka diri terhadap pandangan, pemikiran, dan argumen orang lain, seseorang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan objektif tentang dunia.Jika seseorang selalu yakin bahwa mereka tahu segala sesuatu yang terbaik atau tidak perlu lagi belajar maka mereka sebenarnya bodoh. (Amsal 12: 1, 15)
Sebutkan kepercayaan yang Anda dapatkan dari budaya atau komunitas yang Anda tolak karena tidak sesuai dengan kebenaran Firman Allah.
Doa: Tuhan Yesus, kami tidak boleh menjadi serupa dengan dunia ini (Roma 12:2). Dunia dan masyarakat tempatku tinggal menekankan banyak kepercayaan yang tidak benar sebagai “akal sehat”. Biarlah firman-Mu tinggal di dalamku dengan begitu kaya sehingga aku dapat menjadi peka dan melawan kesalahan-kesalahan ini. Amin.