AKU TELAH MEMILIH ENGKAU

Engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau"; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu. Yesaya 41:9-10

 

Kadang kita tergoda untuk berpikir bahwa nilai diri kita ditentukan oleh apa yang sudah kita capai, di mana kita berada sekarang, atau ke mana kita akan pergi. Tapi semua itu sebenarnya tidak sebanding jika dibandingkan dengan satu hal yang paling penting dan kekal yaitu hubungan kita dengan Allah.

Hubungan ini bukan berdasarkan pada khayalan atau karena kita merasa diri kita hebat. Tidak. Hubungan ini berdasarkan pada satu kebenaran yang pasti: “Aku telah memilih engkau dan tidak akan menolak engkau.”

Mungkin kita merasa Allah punya banyak alasan untuk menolak kita. Kalau hubungan kita dengan Allah bergantung pada seberapa baik kita menjalani hidup setiap hari, mungkin tidak satu pun dari kita bisa bertahan dalam hubungan itu lebih dari sehari. Tapi yang luar biasa adalah: hubungan itu tidak bergantung pada performa kita. Hubungan itu berdasarkan pada pilihan Allah. Dia sendiri yang memanggil kita, bahkan dari tempat yang paling jauh. Dan Dia berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita.

Sebelum kita bisa taat dan mengalami kasih karunia Allah, kita harus mengerti dulu apa itu kasih karunia. Kasih karunia adalah obat untuk rasa takut dan cemas kita. Kita tidak akan bisa mengalahkan kekhawatiran hanya dengan mengulang kata-kata motivasi atau karena disuruh menaati perintah Alkitab. Cara seperti itu malah bisa membuat kita makin tertekan dan putus asa.

Tapi saat pikiran-pikiran berat menyerang—seperti “aku takut dan bingung, aku tidak tahu harus berbuat apa,” atau “aku lemah dan tidak berharga, aku tidak tahu bagaimana melanjutkan hidup”—saat itulah kita perlu mengingat kasih karunia Allah yang berkata kepada kita: "Aku memanggilmu. Aku memilihmu. Aku mengasihimu. Aku tidak akan menolakmu."

Hanya kasih karunia-Nya yang bisa menguatkan hati kita dan memberi ketenangan. Janji-janji-Nya membuat kita melihat hidup dengan cara yang benar dan menolong kita untuk hidup dengan harapan yang kekal.

Apakah ada sungai yang terasa terlalu dalam untuk diseberangi? Gunung yang terlalu tinggi untuk dilewati? Tugas yang menakutkan? Masalah yang tak kunjung selesai?

Ingatlah satu hal: Allah tidak pernah berubah. Tujuan-Nya tidak berubah. Kasih-Nya tidak berubah. Yesus Kristus tidak berubah.

Dan Allah yang tidak berubah ini berkata kepada Anda:

“Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu.”

 

Refleksi

Bacalah 1 Yohanes 3:1-3 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 30 – 311 Korintus 10:19-33

Truth For Life – Alistair Beg