Pembacaan : Amsal 29

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kisah 20 -22

 

Dengan keadilan seorang raja menegakkan negerinya, tetapi orang yang memungut banyak pajak meruntuhkannya… Kalau pemerintah memperhatikan kebohongan, semua pegawainya menjadi fasik. (Amsal 29:4,12) 

 

BUDAYA KEBENARAN. Frasa banyak pajak dalam ayat ini bisa diartikan sebagai suap. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari memberi “tip” kecil yang membuat Anda tidak perlu mengantre hingga memberi uang dalam jumlah besar demi mendapatkan kontrak. Suap bisa legal atau ilegal tergantung pada situasi dan negara, namun Alkitab secara universal mengutuk praktik tersebut (Ulangan 10:17–18; 2 Tawarikh 19:7; Amsal 17:23, 29:4). Hal ini didasarkan bukan hanya demi kejujuran tetapi demi keadilan. Orang miskin tidak mampu menyuap, sehingga penyuapan sama dengan memberikan hak istimewa kepada orang kaya secara tidak adil. Hal ini membuat upaya untuk keluar dari kemiskinan menjadi mustahil. 

 

Jika korupsi berasal dari lapisan bawah masyarakat, maka mereka yang berkuasa mungkin kesulitan membasminya. Namun jika datangnya dari atas (Amsal 29:12), maka itu akan mewabah dan tidak mungkin diubah. “Salah satu bentuk korupsi dari atas ke bawah ini…adalah penguasa yang ditenangkan oleh kebohongan, yang mengelilingi dirinya dengan bawahan yang hanya akan mengatakan apa yang ingin didengarnya.” Bersyukur bahwa di puncak kerajaan sejati ada kerajaan yang tidak korup. Yesus menanggung tiga suap yang kuat dari Setan (Matius 4:1–11) dan menolaknya demi kepentingan Bapa dan kita. Sekarang kita harus menolak suap demi kepentingan-Nya. 

 

Dalam bentuk apa Anda melihat suap diberikan dan dilakukan? Apakah Anda pernah ditawari suap? Apa yang Anda lakukan?

 

Doa: Bapa, ada banyak sekali bentuk suap yang bisa dilakukan! Jangan biarkan aku tunduk pada mereka yang kaya dan berkuasa, bahkan dengan cara yang halus. Biarkan aku mengingat Putra-Mu, yang meninggalkan lingkungan terkaya di alam semesta, untuk tinggal bersama kami, yang tak berdaya dan miskin. Amin.