Pembacaan : Amsal 29
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kisah 23 - 25
Banyak orang mencari muka pada pemerintah, tetapi dari TUHAN orang menerima keadilan. (Amsal 29:26)
PEMIMPIN ADALAH MANUSIA. Alkitab menyerukan untuk menghormati otoritas (Roma 13:1-9). Orang bodoh dan pencemooh akan marah jika ada otoritas yang berkuasa atas mereka. Namun demikian, teks ini memperingatkan kesalahan yang mungkin saja terjadi sebaliknya. Kita bisa saja menggantungkan pengharapan akan keadilan pada pemerintah, padahal hanya dari Tuhan kita bisa yakin hal itu akan terwujud. Dengan kata lain, kita tidak boleh lupa bahwa para pemimpin masih merupakan manusia yang terbatas, sering kali tunduk pada nafsu dan tekanan (Kisah Para Rasul 24:25-27), irasionalitas (1 Korintus 2:6, 8), dan ketidakstabilan (Mazmur 146:3-4). Mereka tidak sempurna, dan kita harus menahan diri agar tidak menyamakan mereka seperti Allah.
Artinya secara praktis kita seharusnya tidak terlalu terkejut dan kecewa ketika pemimpin kita ternyata memiliki kelemahan. Begitu juga, kita seharusnya tidak acuh dan meremehkan. Jika kita ingin percaya kepada Tuhan sebagai satu-satunya harapan sejati kita untuk ketertiban sosial dan perdamaian, kita harus menghindari sikap naif yang penuh pujian berlebihan atau sikap sinis yang pahit terhadap para pemimpin manusia. Kedua sikap tersebut tidak hanya berbahaya bagi kehidupan politik dan sipil, tetapi juga menghina Tuhan sebagai sumber otoritas manusia.
Pernahkah Anda dikecewakan oleh para pemimpin? Bagaimana? Dan bagaimana tanggapan Anda?
Doa: Tuhan, seringa aku terguncang ketika beberapa pemimpin yang paling kukagumi ternyata memiliki kelemahan. sehingga aku menjadi terlalu sinis dan tidak mau memercayai dan mengikuti siapa pun. Namun peliharalah aku dari setiap bentuk dosa, dengan mengingat bahwa keduanya adalah kegagalan memercayai-Mu, Batu Karang dan Perlindunganku. Amin.