Baca: Ulangan 6
“... dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.” (Ulangan 6:11b-12)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Markus 8-9


Anda yang pernah merasakan kondisi keuangan sangat terbatas memahami bagaimana sulitnya hidup. Bingung sudah pasti. Mungkin juga panik. Hidup terasa mencekam, kadang seolah lebih baik mati daripada menghadapi ketidakpastian sebesar itu. Namun Tuhan meminta kita tidak khawatir ketika berkekurangan. Meskipun demikian, peringatan berulang justru Allah berikan untuk mengantisipasi kondisi yang baik dan sejahtera. 

Ketika bangsa Israel baru saja dibebaskan dari tanah perbudakan Mesir, TUHAN memberi perintah-Nya melalui Musa (ay. 1). Perintah-Nya unik karena mengandung peringatan mengenai kondisi kecukupan tatkala mereka menetap di Kanaan nantinya. Israel tidak boleh melupakan TUHAN yang telah membawa mereka keluar dari Mesir dengan cara yang sangat ajaib. Mereka bahkan wajib mengajarkannya secara berulang kepada keturunan mereka. Di kemudian hari memang terbukti bahwa dalam keadaan baik, Israel cenderung melupakan TUHAN mereka. 

Peringatan yang sama juga berlaku bagi kita yang saat ini hidup sejahtera. Melupakan Tuhan adalah persoalan serius. Kecenderungan kita mencurahkan perhatian pada pemberian dibanding mengingat Sang Pemberi jauh lebih kuat. Kerap kita lalai membina anak-anak dan keturunan kita dalam hal rohani. Padahal, Tuhan sesungguhnya lebih peduli akan kesetiaan kita kepada-Nya. Sedangkan keperluan jasmani kita adalah wilayah tanggung jawab-Nya. Mari senantiasa mengenang, mengucap syukur, dan mengajarkan kisah ajaib Yesus yang membebaskan kita dari perbudakan dosa dan maut.


KEWASPADAAN ADALAH NISCAYA PADA SEMUA SITUASI,
NAMUN MENGINGAT TUHAN ADALAH WAJIB
TERUTAMA SAAT KONDISI BAIK DAN SEJAHTERA