MEMIKUL SALIB
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. Lukas 23:26
Selama tiga tahun, Yesus telah melayani banyak orang, menyentuh dan mengubah hidup. Namun, sekarang, Sang Guru dari Galilea yang telah memberikan pipi yang lain (Matius 5:39), yang telah berjalan sejauh dua mil (ayat 41) ini, dibawa ke luar kota untuk disalibkan. Dan tanpa diketahui oleh orang banyak yang melihat-Nya, apa yang akan terjadi setelahnya akan menjadi momen yang menentukan dalam seluruh sejarah.
Ketika mereka membawa-Nya menuju Kalvari, Yesus tersandung dan terhuyung-huyung karena beban salib-Nya, penampilan-Nya rusak parah akibat pukulan yang telah Dia derita (Yesaya 52:14). Karena khawatir Yesus tidak akan hidup cukup lama untuk disalibkan, para prajurit Romawi menangkap seorang penonton yang tidak tahu apa-apa, “Simon dari Kirene.” Sebelum Simon sadar apa yang sedang terjadi, "diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya" karena tubuh Yesus dari Nazaret sudah berlumuran darah.
Peran Simon dalam memikul salib adalah pengingat tentang apa artinya selamanya diidentifikasikan dengan Yesus, yang menanggung dosa-dosa kita. Sesungguhnya, bersatu dengan Kristus berarti bersatu dengan-Nya dalam penderitaan-Nya (Filipi 3:10). Kisah salib bukanlah "bagian yang berantakan" yang memberi kita pengampunan pribadi dan kemudian memungkinkan kita untuk lupa dan melanjutkan hidup. Jika kita mengikuti Kristus, maka, seperti Simon, kita memikul salib (Lukas 9:23-24). Kita dipanggil untuk melepaskan apa yang paling mudah bagi kita agar dapat taat kepada Kristus. Murid-murid Yesus, baik dulu maupun sekarang, menyadari bahwa hidup mereka haruslah berbentuk salib.
Tidak hanya itu, metode dan pesan kita juga perlu berbentuk salib. Kita akan malu jika kita mencoba menyajikan kepada dunia kekristenan tanpa salib, kekristenan yang menghargai kesuksesan, kekayaan, kenyamanan, dan kekuatan. Pesan seperti itu sia-sia, tidak berguna, dan berbahaya! Pelayanan Yesus berorientasi kepada mereka yang paling kecil, tersisih dan terpinggirkan. Dia tidak datang untuk mengumpulkan sekelompok profesional agama. Sebaliknya, Dia memanggil orang-orang kepada-Nya agar kita dapat menyampaikan pesan salib kepada mereka yang hancur dan terpukul, jatuh dan patah hati—orang-orang seperti Anda dan saya.
Jadi, saat Anda melihat Simon memikul salib di belakang orang yang akan mati di kayu salib untuk umat-Nya, lihatlah diri Anda di sini juga. Maukah Anda menyangkal diri dan memikul salib Anda hari ini? Maukah Anda menyampaikan pesan salib kepada orang lain hari ini? Lakukanlah dengan sukacita, karena jalan Juruselamat Anda yang berlumuran darah tidak berakhir pada kematian-Nya—dan begitu juga jalan Anda yang mengikuti-Nya.
Refleksi
Bacalah Markus 8:34-38 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 18-19; Kisah Para Rasul 13:1-25