CAHAYA YANG TERANG

Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah. Filipi 2:14-16

 

Kita semua pasti pernah bertemu dengan orang yang kehadirannya membawa suasana cerah. Mereka membuat hati terasa ringan dan memberi semangat hanya dengan berada di dekatnya. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk membawa pengaruh yang sama: menghadirkan terang Kristus di tengah dunia. 

 

Terang itu bukan soal penampilan, karisma, atau humor.  Yesus berkata bahwa kita adalah terang dunia, agar lewat hidup kita, orang lain melihat kemuliaan Allah (Matius 5:14-16). Paulus juga mengingatkan jemaat di Filipi agar mereka hidup bersinar “seperti bintang-bintang” di tengah dunia yang gelap. Ini juga yang Paulus tulis dalam Surat Filipi bahwa kita dipanggil untuk bersinar “seperti bintang-bintang di dunia” di tengah generasi yang gelap dan sesat. Dengan kata lain, karakter orang Kristen seharusnya tidak hanya dapat diamati tetapi juga bersinar.

 

Sebagai umat Allah, kita berkumpul dalam ibadah untuk menyembah Allah yang hidup, untuk dibangun oleh firman-Nya dan dikuatkan dalam kasih karunia-Nya—tetapi terang itu tidak boleh berhenti di dalam gedung gereja. Kita dipanggil melangkah keluar dari ibadah korporat menuju dunia yang gelap, dengan tekad untuk hidup setia dan memancarkan terang Kristus di mana pun kita berada.

 

Di dunia kuno, orang memakai bintang untuk menentukan arah perjalanan. Paulus ingin para pembacanya menjadi sama bergunanya dengan bintang-bintang di langit menjadi alat bantu bagi dunia untuk menemukan jalan—menunjukkan arah kepada Yesus, Sang Terang sejati yang menciptakan bintang-bintang.

 

Untuk itu, kita harus berpegang teguh pada firman kehidupan sebagai terang bagi jalan kita. Langkah kita perlu terus ditata oleh firman Allah yang benar dan berotoritas. Kita juga harus membagikan firman kehidupan ini—kabar baik tentang Yesus yang adalah terang dan mampu menebus kegelapan dunia. Dan karena itu kita harus siap menyampaikan firman-Nya kepada tetangga dan teman-teman kita. Seperti bintang-bintang yang bersinar terang, demikian pula kita harus memancarkan kehidupan Injil.



Jika, oleh kasih karunia Tuhan, kita menolak hidup dalam keluhan, egoisme, dan kegelapan, lalu memilih berjalan dengan sukacita, pengharapan, dan berpegang teguh pada firman-Nya—maka hidup kita akan bersinar terang. Terang itu bukan hanya membawa berkat bagi sesama, tetapi juga memuliakan Allah.

 

Refleksi

Bacalah Matius 5:14-16 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

  1. Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  2. Bagaimana saya bisa lebih mengasihi Allah?
  3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 100-102Galatia 3