Pembacaan : Matius 11: 25-30

Bacaan Alkitab Satu Tahun :  1 Petrus 3-5

 

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Matius 11:28–30)

 

HIKMAT DAN ISTIRAHAT. Dalam tulisan-tulisan Yahudi, hikmat Allah digambarkan menyerukan manusia untuk memikul kuk hikmat dan mendapatkan ketenangan jiwa yang dimiliki orang bijak. Orang bodoh merasa bijaksana dalam pandangan mereka sendiri—sehingga mereka selalu kesal karena merasa tidak mendapatkan penghormatan, atau tidak mendapatkan haknya. Mereka juga menginginkan kepuasan instan. Dalam semua hal ini, kurangnya hikmat berarti kurangnya ketenangan dan kepuasan.

 

Ketika Yesus memanggil kita untuk memikul kuk-Nya dan datang kepada-Nya untuk mendapat istirahat, Dia berkata, “Akulah hikmat yang sejati.” Apakah Anda ingin istirahat terbaik? Hanya ketika Anda melihat Yesus mati di kayu salib demi dosa-dosa Anda, barulah Anda dapat melepaskan beban terbesar, yaitu mencoba membuktikan dan membenarkan diri sendiri, mencoba mendapatkan harga diri dan keselamatan. Injil salib adalah satu-satunya hikmat sejati yang akan memberikan Anda ketenangan ini. “Letakkan perbuatan mematikan Anda—di kaki Yesus. Berdirilah di dalam Dia, di dalam Dia saja, sempurna secara mulia.”

 

Kuk yang Yesus berikan enak dan beban-Nya ringan, begitulah yang dikatakannya kepada kita. Apa pun di dunia ini akan memperbudak Anda. Apakah Anda rela memperbudak diri Anda pada sesuatu selain Yesus?

 

Doa: Tuhan, aku lelah, dan aku menyalahkan betapa kerasnya aku bekerja, tapi ini lebih merupakan kondisi batiniah, spiritual. Aku bekerja untuk membuktikan diri, untuk mendapatkan persetujuan, untuk membuat namaku terkenal. Aku siap untuk melepaskan beban itu dan menerima ketenangan mendalam yang datang dari Injil. Bantu aku melakukannya. Amin.