Pembacaan : Titus 2 : 11 - 14

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Ayub 13 - 16

 

Kisahnya tidak berakhir seperti yang dipikirkan orang banyak: Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” ... Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. ... Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."(Yoh. 6:25-27, 35, 48-51)

Yesus baru saja memberi makan banyak orang dengan makanan milik seorang anak kecil. Orang banyak terkagum-kagum dengan kuasa-Nya dan mereka senang dengan kemampuan-Nya memberikan kebutuhan jasmani mreka. Mereka berpikir seperti itulah raja yang mereka inginkan. Namun, Yesus tidak memberikan apa yang mereka inginkan. Yang mengejutkan orang banyak, Dia malah lari dan bersembunyi. Ketika orang banyak akhirnya menyusul-Nya, mereka mengaku kebingungan dengan respons-Nya, dan Yesus pada dasarnya berkata: “Aku datang ke bumi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmanimu, tetapi untuk memenuhi kebutuhan rohanimu yang terdalam. Setiap hal baik fisik yang Aku berikan kepadamu dimaksudkan untuk mengarahkanmu pada penyediaan rohani yang kamu butuhkan dan yang akan Aku berikan dalam hidup, kematian, dan kebangkitan-Ku." Setiap berkat fisik dirancang oleh Tuhan untuk menjadi tanda yang mengarahkan Anda pada berkat rohani yang hanya akan ditemukan dengan menyerahkan hati Anda kepada-Nya. 

Ini membuat kita bertanya-tanya: Apa yang sebenarnya kita inginkan dengan hidup kita? Apa yang sebenarnya kita inginkan dari Allah? Apakah kita benar-benar menghargai karya anugerah-Nya? Apakah kita benar-benar mengakui bahwa kita membutuhkan penyelamatan setiap saat? Apakah kita menghargai pengampunan-Nya? Apakah kita benar-benar ingin diubahkan? Apakah kita peduli dengan karakter hati kita dan kondisi jiwa kita? Apa kita tertarik menjadi kudus sama seperti Dia adalah kudus? Semua pertanyaan itu mengarah kepada satu pertanyaan: Apakah kita menghargai anugerah Allah atau kita lebih senang mendapatkan hidup yang nyaman – rumah yang bagus, mobil, liburan, makanan, dan teman-teman?

Apa yang Yesus tawarkan yang membuat Anda mau menjadikan-Nya Raja Anda? Renungkan pertanyaan ini hari ini. Apakah mungkin Anda ingin menjadikan-Nya Raja Anda karena alasan yang salah? Jika jawaban Anda ya, jangan lari dan bersembunyi dari-Nya, karena ada anugerah untuk hal itu juga!

 

Kesenangan dunia yang fana ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada Anda kesenangan kekal dari mengenal Allah.