Pembacaan : 2 Korintus 5 : 1 - 10

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Daniel 10 - 12

 

 

Jika Anda hidup dengan mentalitas tujuan, Anda akan sering kecewa. Jika Anda hidup dengan mentalitas tujuan, Anda akan memiliki harapan yang tidak realistis dan Anda tidak akan menjaga diri dari godaan sebagaimana mestinya. Jika Anda hidup dengan mentalitas tujuan, Anda akan berjuang untuk percaya bahwa Allah itu pengasih, baik, setia, dan pemurah. Jika Anda hidup dengan mentalitas tujuan, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengeluh daripada puas. Jika Anda hidup dengan mentalitas tujuan, Anda akan tergoda untuk iri dengan kehidupan orang lain. Jika Anda hidup dengan mentalitas tujuan, Anda akan cenderung mengaitkan kebahagiaan Anda dengan tingkat kemudahan dan kenyamanan yang Anda alami dalam situasi dan hubungan Anda saat ini. Jika Anda hidup dengan mentalitas tujuan, Anda tidak memiliki pikiran yang sama sekali berbeda dengan Allah.

Hidup dengan mentalitas tujuan berarti Anda berfokus pada semua harapan dan impian Anda, Anda akan mencari definisi kehidupan yang baik, dan kesejahteraan batin. Ini berarti bahwa tidak peduli apa yang teologi Anda katakan tentang kekekalan, Anda hidup seolah-olah hanya impian Anda yang terpenting. Dan karena Anda hidup seolah-olah impian Anda yang terpenting, Anda mencoba mengubah momen saat ini, di dunia yang jatuh ini menjadi surga yang tidak akan pernah ada. Ya, jika Anda adalah anak Allah, Anda telah dijanjikan surga yang tidak mampu Anda dapatkan dengan usaha sendiri, tetapi Anda harus memahami bahwa dunia ini tidak akan pernah menjadi surga. Dunia yang rusak karena dosa ini, yang dihuni oleh orang-orang yang penuh dengan dosa, tidak akan pernah menjadi surga yang Anda dan saya inginkan.

Anda lihat, doktrin Alkitab tentang masa depan adalah satu-satunya cara untuk sampai pada pemahaman yang benar, Alkitabiah, tentang masa kini. Jika ada tujuan akhir yang mulia bagi semua anak Allah, maka hidup ini bukanlah tujuan, tetapi persiapan untuk mencapai tujuan akhir. Ada makna dan tujuan dalam semua yang kita lalui. Secara nyata, Allah menggunakan semua kesulitan hidup di dunia yang jatuh ini untuk mengubah dan mendewasakan kita, membuat kita siap untuk dunia yang akan datang.

Tapi ada lebih untuk Anda dan saya untuk mengerti. Ini bukan hanya waktu persiapan; fakta bahwa kita dijamin mendapat tempat dalam kehidupan yang akan datang memberitahu kita siapa kita dan apa yang kita telah terima di sini dan sekarang. Siapa kita? Kita adalah peziarah dalam perjalanan dengan tujuan mulia yang sudah pasti. Apa yang telah Allah berikan kepada kita? Jaminan anugerah kekekalan di masa depan meyakinkan kita bahwa kita akan memiliki semua anugerah yang kita butuhkan di masa sekarang atau kita tidak akan pernah memiliki apa yang kita butuhkan untuk menyelesaikan perjalanan. Jadi jangan mencoba untuk mengubah hari ini menjadi surga, tetapi bersyukurlah kepada Allah bahwa Anda sedang dipersiapkan oleh anugerah untuk surga yang akan menjadi rumah Anda selamanya.

 

Hari ini, ingatlah bahwa momen ini tidak dimaksudkan untuk menjadi tujuan, tetapi itu adalah apa yang Allah gunakan untuk mempersiapkan Anda untuk tujuan akhir Anda.