Pembacaan : Kolose 1

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Hosea 1 - 6

 

Saya membawa semua rayuan dan daya tarik kehidupan di dunia yang telah jatuh ke dalam penyembahan pagi itu. Saya perlu mengorientasikan kembali nilai-nilai saya dan ucapan syukur saya yang perlu dikalibrasi ulang. Saya perlu menjadi, sekali lagi, seorang pria yang bersyukur. Lebih khusus lagi, saya tidak hanya perlu bersyukur atas kemudahan, kenyamanan, dan pencapaian hidup, tetapi juga bersyukur atas hal-hal yang bernilai kekal. Saya perlu melihat, memahami, berseru, dan merayakan kasih karunia sekali lagi. Lagu kedua yang dinyanyikan saat ibadah itulah yang mengembalikan kesedihan karena dosa dan sukacita karena kasih karunia di hati saya:

 

Tidak ada daftar dosa yang belum aku lakukan, tidak ada daftar kebajikan yang aku kejar, tidak ada daftar dosa yang tidak aku sukai yang dapat memberi aku tempat bersama-Mu.

 

Ya Allah! Kasihanilah aku. Aku orang berdosa terus menerus. Satu-satunya harapan kebenaranku bukan padaku, tetapi hanya pada-Mu.

 

Tidak ada jubah rendah hati, tidak ada doa yang khusyuk, tidak ada tangan yang terangkat, tidak ada lagu sedih, tidak ada pembacaan kebenaran, yang bahkan dapat membenarkan satu kesalahan.

 

Kebenaranku adalah hidup Yesus. Hutangku dibayar dengan kematian Yesus. Beban lelahku ditanggung oleh-Nya, dan hanya Dia yang dapat memberi aku istirahat.

 

Tidak ada pemisahan dari dunia, tidak ada pekerjaan yang aku lakukan, tidak ada hadiah yang aku berikan dapat membersihkan hati nuraniku, membersihkan tangan aku, aku tidak dapat membuat jiwaku hidup.

 

Tetapi Yesus mati dan bangkit kembali. Kuasa kematian digulingkan! Allahku berbelas kasih kepadaku dan berbelas kasih hanya di dalam Kristus.

 

Kebenaranku adalah hidup Yesus. Hutangku dibayar dengan kematian Yesus. Beban lelahku ditanggung oleh-Nya, dan hanya Dia yang dapat memberi aku istirahat. Dan hanya Dia yang dapat memberi aku istirahat

 

Saat saya mendengarkan saudara dan saudari saya bernyanyi dan ketika saya merenungkan setiap frasa, saya mulai mengingat ketidakmungkinan dosa saya dan totalitas solusi yang hanya ditemukan di dalam Yesus Kristus. Hati saya terbelah antara menangis dan tertawa; kesedihan menjadi ucapan syukur saat anugerah membanjiri hati saya.

Lupa kita anggap sebagai hal kecil. Kita melupakan hal-hal kecil setiap hari. Kita frustrasi sejenak, lalu mengingat apa yang kita lupakan, menertawakannya, dan pergi. Tapi lupa bukanlah hal kecil dalam hal kasih karunia. Lupa merampas penyembahan, identitas, kerendahan hati, keberanian, dan harapan dari Anda. Puji Tuhan, menyuruh kita untuk berkumpul dan mengingat.

 

Ibadah korporat dirancang untuk membuat Anda bersyukur, bukan hanya untuk harta dan pencapaian, tetapi untuk apa yang telah diberikan kepada Anda di dalam Kristus.