Pembacaan : Filipi 3 : 12 - 21

 

Bacaan Alkitab Setahun :

2 Samuel 21 - 22

 

Dia duduk di hadapan saya dengan tangan di kepalanya dan terus mengatakan: “Seandainya aku bisa mendapatkannya lagi.. Seandainya ada tombol yang bisa kutekan dan aku bisa mengulanginya. Andai saja dulu aku tahu. Aku ingin mencoba lagi tapi aku tidak bisa.” Dia sudah mengatakan hal ini atau kata-kata yang mirip sepuluh kali. Dia sangat menyesal dan patah hati tetapi dia ada dalam kondisi rohani terbaik. Saya benar-benar merasakan sakitnya dan saya sangat senang dia merasakannya juga, karena saya tahu dia mengalami rasa sakit anugerah.

Dia adalah orang yang keras, menuntut, yang terus maju dan tidak pernah menengok ke belakang. Dia tidak peduli dengan jejak kehancuran yang ditinggalkannya. Dia sukses. Dia tahu itu dan ingin orang lain tahu juga. Dia mencintai pekerjaannya lebih daripada keluarganya dan dalam prosesnya, dia kehilangan keduanya. Semuanya hilang – keluarga, pekerjaan, dan kekayaan. Dia telah bekerja demi dirinya dan untuk dirinya dan kehilangan semuanya. Sekarang matanya terbuka dan hatinya hancur. Bangkrut dan sendirian, dia menengok kembali dengan penyesalan pada setiap momen yang telah lewat. Menyakitkan memang, tetapi itu adalah anugerah. Allah membuka matanya sehingga dia tidak akan kembali ke kehidupan lamanya lagi.

Itu adalah anugerah untuk menyesal. Anugerah mengizinkan Anda menghadapi dosa Anda, menerimanya, dan tidak menyalahkan orang lain. Namun yang diekspos juga adalah anugerah yang mengampuni. Anugerah memaksa Anda untuk merasakan rasa sakit karena penyesalan, tetapi tidak pernah meminta Anda membayarnya, karena harganya telah dibayar oleh Yesus. Kolose 2:14 berbicara tentang bagaimana “surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita” telah dibatalkan oleh pengorbanan Yesus. Anda bisa menengok ke belakang, tetapi dengan beban Anda sudah diangkat oleh anugerah yang mengampuni. Adalah baik menengok ke belakang dan mensyukuri penyelamatan oleh anugerah. Adalah baik meratapi dosa masa lalu. Tidak baik dikuasai oleh dosa masa lalu. Anugerah hidup di persimpangan antara pandangan yang jelas dan harapan akan masa depan. Dan anugerah itu adalah milik Anda. Anda tidak harus menulis ulang masa lalu, membuat diri Anda lebih benar daripada yang sebenarnya. Anda bisa memandang kebenaran karena apa yang Yesus telah lakukan bagi Anda. Anda bisa mendapat apa yang harus Anda dapatkan dan mengakui apa yang harus diakui dan masuk ke dalam hidup baru dan lebih baik.

 Anugerah yang sama yang mengampuni masa lalu Anda menguatkan Anda untuk hidup dengan cara baru di masa depan.

Jadi tengoklah ke belakang dan pandanglah ke depan. Anugerah Allah memampukan Anda melakukan keduanya, mensyukuri pengampunan masa lalu dan menerima kuasa untuk masa depan yang baru dan lebih baik. Hanya anugerah Allah yang bisa memberi Anda perdamaian dengan masa lalu dan harapan akan masa depan.

Adalah anugerah Anda tidak dikuasai penyesalan. Salib mengajarkan bahwa Anda tidak terjebak, dikutuk untuk selamanya membayar dosa                  masa lalu Anda.