Baca: Ibrani 3:7-19
“Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam pemberontakan.” (Ibrani 3:15)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Markus 14-16



Tuhan merancangkan berkat bagi Israel dengan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Tuhan ingin menjadikan mereka bangsa yang merdeka, bukan budak. Tetapi di sepanjang proses keluar dari Mesir, Israel sering menolak didikan Allah, memberontak terhadap rancangan Allah. Hal itu menjadikan mereka banyak mengalami kegagalan dan kehancuran. 

Kegagalan yang dialami bangsa Israel ini mestinya cukup untuk menjadi peringatan bagi kita supaya tidak ikut-ikutan mengeraskan hati terhadap pimpinan Tuhan. Bilamana ini terjadi? Hati yang keras berawal dari penolakan terhadap Firman Tuhan, merendahkan karya-Nya dan tidak memahami jalan-Nya. Mungkin penolakan kita terhadap Firman memang tidak sampai pada tahap meninggalkan kekristenan. Namun apa bedanya jika kita mengaku Kristen tetapi mengabaikan didikan dan nasihat Tuhan? Apalah artinya pengakuan di mulut jika hati dan perbuatan kita tidak sejalan? 

Dewasa secara usia, terlebih telah berumah tangga dan memiliki anak kadang membuat kita sombong dengan pengetahuan dan pengalaman hidup. Merasa pantas menasihati anak-anak bahkan orang lain karena merasa lebih dari mereka. Merasa sudah tidak perlu dididik, sehingga mengabaikan nasihat Tuhan dan tidak menyikapinya dengan serius. Bukankah banyak juga orang tua yang terpeleset dalam dosa? Karena itu tidak tepat jika kita menutup diri terhadap nasihat dan didikan. Waspadalah jika rasa gengsi dan harga diri membuat kita dengan sengaja menolak untuk taat terhadap kebenaran Allah yang sesungguhnya kita tahu.


HATI YANG JAHAT DAN TIDAK PERCAYA MERAMPAS BERKAT
YANG SUDAH TUHAN RANCANGKAN BAGI KITA