PENERIMA ANUGERAH ALLAH

“Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” — 2 Korintus 13:14

 

John Newton, penulis lagu hymne terkenal “Amazing Grace”, tidak pernah kehilangan rasa kagum terhadap betapa luar biasanya kasih karunia Allah. Dahulu, ia adalah seorang pedagang budak. tetapi setelah bertobat, ia terus menyadari betapa besar dosanya dan betapa besar anugerah yang ia terima dari Kristus. Di akhir menjelang hidupnya ia berkata, “Aku mengingat dua hal, bahwa aku adalah orang berdosa besar, dan bahwa Kristus adalah Juruselamat yang besar.”

 

Kita pun perlu mengingat hal yang sama. Jika kita tidak menyadari bahwa kita adalah orang berdosa, maka kisah dan keindahan kasih karunia Tuhan Yesus akan terasa kecil artinya bagi kita. Salah satu tantangan terbesar dalam kehidupan orang percaya adalah ini: kita tidak akan pernah berhenti membutuhkan kasih karunia Allah, tetapi sering kali kesombongan kita membuat kita lupa akan hal itu.

 

Itulah sebabnya Paulus menutup surat keduanya kepada jemaat di Korintus dengan berkat ini: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu sekalian.” Kasih karunia seperti apa yang dimaksud Paulus? Ia menjelaskannya dengan sangat indah di bagian lain dari surat yang sama: “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (2 Kor. 8:9)

 

Alkitab tidak pernah menyingkapkan dosa kita untuk mempermalukan kita, tetapi untuk menolong kita melihat betapa besar kasih karunia Allah. Kita perlu terus mengingat kebenaran tentang keselamatan di dalam Kristus: Ia meninggalkan kemuliaan surga, datang menjadi manusia, dan hidup tanpa dosa. Ia hidup dengan sempurna, taat sepenuhnya pada hukum Allah. Namun, bukannya menerima kehormatan yang layak bagi-Nya, Ia justru menanggung malu, cemooh, dan hukuman yang seharusnya kita tanggung. Ia justru menerima hukuman yang seharusnya menjadi milik kita.

 

Kristus tidak memiliki hutang dosa yang harus dibayar. Ia tidak layak dihukum, tetapi Ia menanggung hukuman itu untuk kita. Hanya ketika kita menyadari betapa dalamnya dosa kita, kita akan benar-benar mengagumi betapa besar keselamatan yang Ia berikan.

 

Ambil waktu hari ini untuk merenungkan dosa-dosa Anda yang telah Kristus tebus, bukan agar Anda merasa bersalah atau membenci diri sendiri, tetapi supaya Anda diingatkan bahwa kita tidak layak menerima kasih karunia Allah, namun Ia tetap memberikannya dengan cuma-cuma.

 

Kita adalah orang berdosa yang besar — tetapi Kristus adalah Juruselamat yang jauh lebih besar. Sungguh, betapa menakjubkannya kasih karunia itu!

 

Refleksi

Bacalah Yesaya  1:12-18 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
 

1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?
2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?
3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 17-18; 2 Petrus 2