Baca: Ayub 14:1-22
Kalau manusia mati, dapatkah
ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku,
sampai tiba giliranku. (Ayub 14:14)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Yohanes 1-3
Pada hari ulang tahun, saya menerima banyak ucapan selamat dari saudara dan
sahabat. Seharian saya sibuk membalas pesan mereka, mengucapkan terima kasih
atas perhatian dan doa mereka. Tentu saja, saya juga diingatkan betapa saya
patut berterima kasih kepada Tuhan atas pemeliharaan-Nya. Dua tahun sebelumnya
saya terkena kanker, tetapi Tuhan masih mengaruniakan kehidupan kepada saya.
Ayub mengakui bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan
napas setiap manusia (Ayb. 12:10). Bila manusia mati, tidak
berdayalah ia; ia tidak dapat hidup lagi. Ayub tetap berharap selama hari-hari
pergumulannya sampai tiba gilirannya (ay. 10,14). Elihu berkata, “Roh Allah
telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup” (Ayb. 33:4). Pemazmur menyatakan,
“Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur
panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya” (Mzm. 21:5); “Masa hidupku ada dalam
tangan-Mu” (Mzm. 31:16). Pemazmur bertekad
memuliakan Tuhan selama hidupnya dan bermazmur bagi Allah selagi ia ada (Mzm. 146:2). Sesudah Hizkia sembuh
dari sakit, ia berkata, “Dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur
kepada-Mu, dan maut tidak dapat memuji-muji Engkau. Tetapi hanyalah orang yang
hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu” (Yes. 38:18-19). Bila
tahun ini Tuhan masih memberi kita kesempatan berulang tahun, mengucap
syukurlah kepada Tuhan. Muliakanlah Tuhan dan berharaplah kepada-Nya sampai
tiba giliran kita.
HARI ULANG TAHUN ADALAH
KESEMPATAN KHUSUS UNTUK BERTERIMA KASIH
DAN MENGUCAP SYUKUR KEPADA TUHAN, SANG PEMBERI HIDUP