SATU KISAH BESAR

Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya. Zakharia 14:9

 

Umat Allah adalah umat yang menunggu.

 

Dari Kejadian sampai Wahyu, Alkitab menceritakan satu kisah besar: baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengungkapkan kepada kita rencana penebusan Allah melalui Tuhan Yesus Kristus.

 

Terkadang kita mendapat kesan bahwa Kitab Suci hanyalah gabungan kisah-kisah dari seluruh tempat. Namun, meskipun benar bahwa garis waktu Alkitab membentang dari masa lampau hingga masa depan yang kekal, dan bahwa Alkitab mencakup cukup banyak ruang, apa yang tertulis di halaman-halamannya hanyalah satu kata dari satu Allah mengenai satu keselamatan yang ditemukan dalam satu Raja segala raja dan Tuhan segala Tuhan, Yesus Kristus. Ya, kita harus mengabdikan diri untuk mengetahui dan memahami semua kontur cerita yang berbeda—tetapi kita tidak boleh melewatkan gambaran besarnya.

 

Ketika nabi Zakharia mendapat penglihatan tentang pemerintahan dan kekuasaan Tuhan yang menyeluruh, dia hidup di zaman ketika pemulihan umat Allah terasa belum lengkap. Orang Israel telah kembali ke Yerusalem setelah diasingkan karena dosa mereka yang terus-menerus, dan mereka telah membangun kembali tembok kota dan bait suci di pusatnya. Namun, kehidupan tidak terasa menyenangkan, penuh sukacita, dan tanpa kesedihan seperti yang telah dinubuatkan Yesaya (Yesaya 51:11). Apakah Tuhan tidak menepati janji-Nya? Apakah Yesaya keliru? Tidak, kata Zakharia. Dia melihat melampaui pemulihan Bait Suci Yerusalem ke tempat yang digambarkan kemenangan kecil itu: pemerintahan global dari Yang Diurapi Tuhan, Yesus Kristus. Umat Allah tidak akan menunggu selamanya. 

 

Di zaman kita, Dia telah datang. Kita tidak hanya menjadi saksi tetapi juga mengambil bagian dalam pembangunan Bait Suci-Nya yang sejati: tubuh-Nya, gereja. Namun, meskipun semakin banyak orang berpaling kepada-Nya di seluruh dunia setiap hari, kita masih menantikan hari ketika setiap lutut harus bertelut dan "segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’  bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Filipi 2:10-11). Namun saat kita menunggu, kita dapat melihat kembali Kitab Suci dan melihat betapa setianya Allah selama ini. Kita dapat melihat dengan mata kepala kita sendiri bagaimana Dia telah mengatur "waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi" (Efesus 1:10).

 

Seiring narasi kisah agung ini terus terungkap, dan saat setiap kehidupan kita memberikan kontribusi kecil pada alur ceritanya, kita dapat terus berharap. Jika Anda merasa hidup bukanlah pengalaman yang menyenangkan, penuh sukacita, dan tanpa kesedihan seperti yang dijanjikan Kitab Suci, ingatlah ini: bukan itu yang dimaksud. Ada yang lebih baik di depan, dan suatu hari nanti "TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi." Saat ini kita harus menunggu, melayani, dan berharap—karena kita tidak akan menunggu selamanya.

 

Refleksi

Bacalah Mazmur 130 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  1. Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  2. Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 19–20; Matius 10:24-42