Pembacaan :   Yesaya 42

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Bilangan  19 - 20

 

Saya melakukannya bagi anak-anak saya lagi dan lagi. Seringkali mereka tidak sadar saya melakukannya. Saya melakukannya ketika mereka tidak ingin melakukannya sendiri. Saya melakukannya dengan komitmen dan sukacita karena tahu seperti apa dunia yang ada di sekitar mereka dan saya tahu kerapuhan hati mereka. Apakah hal yang saya komitmen untuk lakukan sebagai seorang ayah? Saya melakukan semua yang bisa untuk melindungi anak-anak saya dari kejahatan.

 

Saya tahu mereka akan mengecilkan atau melupakan dua realitas penting. Pertama, mereka tidak mengerti atau akan segera lupa bahwa mereka telah dilahirkan ke dalam dunia yang rusak yang tidak berfungsi sebagaimana yang Allah inginkan. Mereka akan lupa bahwa mereka bangun setiap hari di dunia yang sudah jatuh dalam dosa di mana kejahatan yang sebenarnya masih ada. Mereka seringkali seperti tidak mengerti bahwa ini artinya mereka akan menghadapi godaan dalam berbagai bentuk setiap hari seumur hidup. Mata mereka akan melihat hal-hal yang Allah, dalam rencana asli-Nya, tidak ingin mereka lihat. Telinga mereka akan mendengar hal-hal yang tidak seharusnya mereka dengar. Kesenangan dosa yang memikat, menipu, menggoda akan muncul di hadapan mereka lagi dan lagi.

 

Kedua, mereka cenderung mengecilkan atau melupakan dosa dalam diri mereka. Mereka sepertinya tidak mengerti bahwa bahaya terbesar bagi mereka bukanlah kejahatan yang ada di luar mereka tetapi dosa yang masih ada dalam hati mereka. Ini artinya mereka tidak mengerti betapa rapuhnya mereka kepada suara godaan dosa yang akan menyambut mereka setiap hari. Dan ketika Anda lupa betapa mudahnya Anda tergoda, Anda tidak berjaga-jaga untuk perlindungan Anda. Jadi saya tahu saya harus berusaha bukan hanya untuk melindungi anak-anak saya dari kejahatan di lingkungan tetapi juga dan yang lebih terpenting adalah melindungi mereka dari diri mereka sendiri.

 

Allah tahu kita semua sangat mirip dengan anak-anak saya. Kita juga mengecilkan kejatuhan dunia kita dan kuasa dosa yang masih ada, dan ketika kita melakukannya, kita tidak berjaga-jaga atas godaan sebagaimana yang seharusnya. Akan menguatkan kalau kita tahu bahwa Allah dalam anugerah-Nya telah menempatkan Roh Pahlawan-Nya di dalam kita? Dia berperang ganti kita bahkan di momen kita tidak sadar untuk berperang bagi diri sendiri (lihat Gal. 5:16-26).

 

Bukankah menguatkan bahwa sementara kita masih hidup di dunia yang sudah rusak dan masih memiliki dosa dalam diri kita, Allah terus berperang ganti kita? Itu baru anugerah!

 

Hari ini Anda akan melawan godaan, tetapi tidak sendirian, karena Roh Pahlawan tinggal dalam Anda dan berperang ganti Anda.