Pembacaan : 1 Korintus 15: 12 - 34

 

Bacaan Alkitab Setahun:  

Keluaran 11 - 13

 

Ketika kita meminta masa kini memberikan apa yang hanya bisa diberikan kekekalan, kita akan frustrasi, kesal, dan pada akhirnya merasa tidak punya harapan.

 

Ini adalah kasus schizophrenia yang terjadi pada kaum Injili modern. Kita dibuat jadi bingung, frustrasi, dan patah semangat. Kita dibuat jadi punya ekspektasi yang tidak realistis, naif terhadap godaan dan kekecewaan yang secara rutin datang. Kita dibuat jadi meminta terlalu banyak dari orang sekitar kita dan mengharapkan lebih daripada yang seharusnya dari situasi dan lokasi dalam hidup kita. Kita dibuat jadi mencari apa yang tidak akan kita temukan lagi dan lagi dan sesudahnya kita berpikir berjam-jam mengapa tidak bisa menemukannya. Bahkan beberapa orang dibuat mulai meragukan kebaikan Allah.

“Schizophrenia apa ini?” tanya Anda. Ini adalah fakta dimana kita menyatakan bahwa kita percaya pada kekekalan, tetapi kita hidup seakan hanya ada hari ini. Kontradiksi fungsional antara sistem kepercayaan kita dan cara hidup sehari-hari kita tidak bisa berjalan beriringan. Ini sebabnya.

Pertama, kehidupan Kristen jadi tidak ada artinya tanpa kekekalan. Inilah argumen utama 1 Korintus 15. Jika Dia yang kepada-Nya Anda memberikan hidup Anda tidak bisa memperbaiki apa yang telah dirusak dosa, supaya Anda bisa hidup selamanya dengan-Nya tanpa menerima akibat dosa, apa gunanya iman Anda?

Kedua, Anda dan saya diciptakan untuk kekekalan. Pengkhotbah 3:11 menyatakan Allah telah menaruh kekekalan di dalam hati setiap orang. Ini artinya setiap orang merindukan surga. Tidak ada yang puas dengan keadaan mereka saat ini. Jadi, mau Anda berusaha keras untuk mengubah hidup Anda saat ini menjadi seperti surga, itu tidak akan pernah berhasil dan Anda akan kesal, kecewa. Namun Anda bisa memilih untuk hidup di dunia yang sudah rusak ini dengan tenang dan damai karena tahu ada tempat di surga yang disiapkan untuk Anda di masa depan. Anda sedih karena keadaan yang sudah rusak, jadi Anda berusaha menjadi agen perubahan di tangan Allah yang pemurah dan berkuasa, tetapi Anda tidak menjadi cemas atau khawatir. Anda tahu dunia ini memang rusak tetapi Allah tidak meninggalkannya. Anda tahu Allah sedang mengerjakan rencana kekal-Nya. Dia sedang menggerakkan segala sesuatu menuju akhirnya. Anda tidak bisa melihatnya setiap hari, tetapi Anda tahu itu benar. Di tengah kesedihan Anda, ada sukacita karena Anda telah membaca bab terakhirnya dan Anda tahu bagaimana kisah besar Allah ini akan berakhir.

Jadi Anda bangun tiap pagi dan melakukan yang Allah katakan baik, karena Anda tahu jika Allah telah menyiapkan kekekalan di masa depan Anda, tidak ada apa pun yang Anda lakukan dalam nama Allah akan sia-sia.