Pembacaan : Yehezkiel 20

 

Bacaan Alkitab Setahun:  

Keluaran 14 – 16

Anda dan saya tidak perlu diselamatkan dari berhala di sekeliling kita. Tidak, kita perlu diselamatkan dari hati kita yang menyembah berhala.

 

Saya sedang ada di India Selatan, di salah satu kota suci umat Hindu. Itu adalah pertama kalinya saya melayani di sana, jadi saya menghabiskan empat hari untuk mempelajari agama Hindu. Kami masuk ke sebuah kuil yang memiliki berhala paling mengerikan yang pernah saya lihat. Saya tidak tahu ada berhala seperti ini. Berhala itu besar, mungkin tingginya 20 kaki, bergambar organ seksual pria. Para peziarah Hindu di sekitar saya terlihat emosional saat masuk ke dalam kuil. Mereka terlihat bersukacita, bersyukur bisa ada di sana. Banyak dari mereka tersungkur di depan berhala itu. Mereka menciumi bagian dasar berhala itu. Itu adalah pemandangan spiritual tergelap yang pernah saya lihat. Lewat penerjemah kami, kami mewawancarai beberapa anggota keluarga miskin yang berjalan selama beberapa bulan supaya sampai ke kota suci ini, ke kuil kegelapan ini. Pemandangannya sangat menekan secara spiritual sehingga saya ingin cepat-cepat keluar.

Saya keluar, masuk ke kendaraan, berusaha lepas dari jalanan yang padat, sambil berkata kepada diri sendiri, “Puji Tuhan, aku tidak seperti mereka. Puji Tuhan aku tidak seperti mereka.” Lalu saya sadar. Saya tidak lebih baik dari mereka. Berhala saya bukanlah patung atau agama. Berhala saya lebih tidak terlihat dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Berhala saya adalah semua yang mengklaim tempat di hati saya yang seharusnya ditempati Allah. Dan semua itu sama memuakkannya bagi Allah seperti saya muak terhadap berhala tadi. Pada saat itu saya mengakui pertempuran yang terjadi di hati saya setiap hari. Saya berseru meminta pertolongan yang hanya bisa diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus dan saya rindu ada hari di mana peperangan itu akhirnya berakhir.

Penyembahan bukan hanya sesuatu yang kita lakukan dalam setting formal seminggu sekali. Allah mendesain kita untuk menjadi penyembah. Semua yang kita lakukan adalah hasil dari penyembahan. Kita selalu memberikan hati kita kepada sesuatu, kalau bukan kepada Allah, maka kita memberikannya kepada sesuatu yang Allah ciptakan. Semua ini terjadi dalam momen demi momen yang singkat dan karenanya kita juga butuh anugerah momen demi momen. Itu sebabnya Yohanes menasihati kita dalam 1 Yohanes 5:21 agar menjauhkan diri dari berhala. Hati kita mudah sekali merasa tenang ketika menyembah hal lain selain Allah dan itu sebabnya kita sangat membutuhkan anugerah. Namun, kita harus mengambil anugerah itu. Apakah Anda mau hidup dalam anugerah hari ini dengan cara menolak dan lari berhala yang berusaha mengambil tempat Allah di hati Anda?