GURU AGUNG KITA
Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu. Mazmur 119:33
Belajar dari seorang guru yang ahli di bidangnya adalah pengalaman yang istimewa. Banyak mahasiswa memilih universitas mereka karena ingin belajar langsung dari profesor terkenal dalam bidang tertentu. Namun, pernahkah Anda menyadari bahwa sebagai orang Kristen, kita punya kesempatan luar biasa untuk belajar setiap hari dari Guru Agung kita? Roh-Nya bekerja di hati kita melalui firman-Nya. Dia bukan hanya mengajarkan kita secara menyeluruh, tetapi juga melakukannya dengan hati seorang Bapa yang peduli pada kesejahteraan anak-anak-Nya.
Pengajaran Tuhan itu penting bagi orang yang baru bertumbuh dalam iman. Ketika baru menjadi Kristen, kita seperti bayi yang belum memahami cara Tuhan bekerja atau kebenaran tentang diri kita sendiri. Namun, saat kita menjadi ciptaan baru, kita berhenti mengandalkan pendapat kita sendiri dan mulai mendengar apa yang Tuhan katakan (2 Korintus 5:12-17). Dengan kasih karunia-Nya, kita belajar melihat segalanya dengan lebih jelas.
Pengajaran Tuhan itu penting bagi mereka yang bingung. Alkitab mengingatkan bahwa kita sering kali tersesat dan bodoh. Paulus mengatakan kepada Timotius bahwa ada orang-orang yang selalu belajar tapi tidak pernah sampai pada kebenaran (2 Timotius 3:6-7). Hanya dengan bantuan Roh Kudus, kita bisa bertumbuh secara rohani dan tidak mudah terombang-ambing oleh berbagai ide.
Pengajaran Tuhan itu penting bagi yang mudah lupa. Sebagai orang percaya, kita sering lupa, bahkan setelah bertahun-tahun hidup dalam iman. Karena itu, Alkitab terus mengingatkan kita untuk "mengingat." Paulus meminta Timotius untuk "mengingat Yesus Kristus" (2 Timotius 2:8). Yesus mengingatkan murid-murid-Nya tentang istri Lot yang berbalik dan menjadi tiang garam (Lukas 17:32). Pengkhotbah juga berkata, “Ingatlah Penciptamu pada masa mudamu” (Pengkhotbah 12:1). Inilah mengapa pengajaran dan pengingat, baik melalui khotbah maupun saat teduh pribadi, sangat penting.
Charles Spurgeon pernah berkata, “Dia yang menjadikanmu anak-Nya, akan mendidikmu sampai kamu mengenal Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup.” Saat kita membaca atau mendengar firman Tuhan, kita sebenarnya sedang berdialog dengan-Nya, dan hati kita mulai berubah. Kita menyadari bahwa pengajaran kudus sedang terjadi—kita diajar oleh Pribadi yang mengilhami Alkitab itu sendiri.
Betapa istimewanya kesempatan ini! Setiap kali kita membuka firman-Nya, mari kita berdoa dengan sungguh, “Ajarkanlah kepadaku, ya Tuhan, jalan ketetapan-Mu!”
Refleksi
Bacalah Mazmur 119:1-8 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yesaya 1-2 : Markus 1: 1-23
Truth For Life – Alistair Beg