Baca: Yeremia 8:1-12
“Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.” (Yeremia 8:8)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Lukas 2-3



Seorang teman merasa bangga karena banyak orang memuji pakaian yang dikenakannya. Mereka mengira pakaian itu pakaian bermerek ternama yang mahal harganya. Tidak ada yang menyangka jika barang itu adalah produk tiruan. “Untuk apa beli yang mahal, kalau dengan yang palsu saja sudah banyak yang tertipu!” ujarnya dengan bangga. 

Bangsa Yehuda berpaling dari Allah, tidak mau bertobat dan terus berkubang dalam kenajisannya. Pengajaran yang benar sudah menjadi kabur dalam penglihatan mereka. Ketika ada tanda-tanda hukuman Allah semakin dekat mereka justru menyangkal dengan meyakinkan diri sendiri dan banyak orang di sekitarnya bahwa semuanya dalam keadaan aman. Tidak ada lagi rasa malu dan sungkan. Mereka tak dapat melihat jika mereka dipermalukan atas dosanya. 

Orang percaya di zaman ini pun masih banyak yang menyukai hidup dalam kepalsuan. Mereka menduakan Allah dengan memercayai dusta tanpa memperhatikan kebenaran Firman Tuhan. Jangankan terpanggil untuk bertobat, mereka tidak mau mengakui bahwa diri mereka telah berdosa. Mereka lebih senang mendengarkan pengajaran nabi-nabi palsu karena pengajaran mereka terasa mudah, ringan, bahkan menjanjikan banyak berkat dan sukacita. Dengan begitu mereka dapat mengaku sebagai pribadi yang beragama sekalipun kehidupan mereka dipenuhi kebiasaan dosa. Akankah kita membiarkan diri kita menghidupi tabiat yang demikian pula? Tidak ada hal lain dapat kita lakukan untuk menjaga diri dari arus kepalsuan selain kembali pada kemurnian hidup dalam pertobatan.


SEMUA YANG PALSU PASTI LEBIH MUDAH DAN MURAH.
SEDANGKAN YANG ASLI BERNILAI MAHAL DAN KEKAL.