Baca: Yeremia 35:11-19
“Sungguh, keturunan Yonadab bin Rekhab menepati perintah yang diberikan bapa leluhurnya kepada mereka, tetapi bangsa ini tidak mau mendengarkan Aku!” (Yeremia 35:16)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 4-5
Sebagai bangsa Indonesia, kita dituntut untuk tetap setia terhadap nilai-nilai luhur nenek moyang kita. Misalnya menghormati orang tua, menghargai budaya, tradisi dan adat istiadat. Hal ini sebenarnya tidak ada yang salah. Tetapi kadang kesetiaan pada tradisi bisa membabi buta, tanpa tahu sungguh-sungguh mengapa tradisi berlangsung seperti itu. Namun tradisi bisa juga merupakan ungkapan kesetiaan yang luhur pada Allah yang disembah dalam tradisi tersebut.
Tradisi yang turun-temurun ditaati oleh orang-orang Rekhab mungkin sedikit berlebihan dari tuntutan Hukum Taurat. Namun yang Tuhan puji dari orang-orang Rekhab adalah ketulusan dan kesetiaan mereka dalam menaati ajaran leluhur mereka. Hal ini justru tidak ada pada umat Tuhan. Ternyata umat Tuhan mengabaikan Tuhan, Pemimpin hidup mereka. Mereka terlalu sering melanggar firman Tuhan, tidak setia pada Tuhan dengan bermain-main dalam dosa. Oleh karena itu, berlawanan dengan “nasib” keturunan Rekhab yang terus-menerus mendapat kehormatan menjadi pelayan Tuhan, umat Israel menerima ganjaran berupa hukuman Tuhan, yaitu penawanan di Babel.
Hati yang tulus dan setia pada Tuhan jauh lebih menyenangkan Tuhan daripada kesalehan yang pura-pura, dan ritual yang hanya dipraktikkan secara lahiriah saja, tanpa kesungguhan batin. Oleh karena itu, biarlah bacaan kita hari ini menjadi semacam cermin bagi kita untuk memeriksa perilaku ibadah kita: selaraskah dengan kehendak-Nya atau hanya semacam kamuflase untuk menutupi kedagingan kita yang duniawi, atau ritual saja?
MANUSIA MELIHAT PENAMPILAN, TETAPI TUHAN MELIHAT HATI