BERUSAHA MENJARING ANGIN

Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Pengkhotbah 2:22

 

Selama bertahun-tahun, saya sering bertemu orang tua yang kecewa dengan pilihan anak-anak mereka. Mereka berharap anak-anaknya hidup lebih baik kalau saja mengikuti jejak mereka—terutama dalam hal pekerjaan. Namun, akhirnya terlihat jelas bahwa yang mereka maksud adalah: hidup akan lebih baik kalau anak-anak mereka memberikan seluruh hidupnya untuk bekerja.

 

Alkitab sendiri menyimpulkan, hidup yang hanya berfokus pada pekerjaan demi diri sendiri adalah sia-sia —seperti usaha “menjaring angin.” Bukan berarti pekerjaan itu buruk. Pekerjaan berasal dari Allah, jadi pasti baik, asal dilakukan dengan benar. Tapi, ketika pekerjaan jadi pusat hidup, Salomo memperingatkan, hidup akan dipenuhi kesedihan dan hati pun gelisah bahkan di malam hari (Pengkhotbah 2:23).

 

Banyak orang yang terjebak dalam pola ini. Mereka bekerja tanpa henti, sulit tidur, dan mencari berbagai cara agar bisa terus bertahan—entah lewat obat, hiburan, atau cara lain untuk menutupi kelelahan mereka. Tapi, semua itu tidak bertahan lama. Pada akhirnya, hidup seperti ini hanya membuat seseorang semakin dikuasai oleh harta dan ambisi. Dan Yesus berkata, tidak ada gunanya kehilangan jiwa demi harta dunia (Matius 7:24-27).

 

Hanya dengan membangun hidup di atas dasar iman kepada Allah, kita bisa menemukan sukacita yang sejati—bahkan dalam pekerjaan sekalipun. Karena itu, kita harus memilih: apakah mau mengabdi pada kekayaan dan ambisi yang sia-sia, atau kepada Allah yang memberi hidup (Yosua 24:15).

 

Sebelum mulai bekerja, mari siapkan hati kita. Berdoalah, “Tuhan Yesus, aku tidak mau menaruh harapan pada karier atau kekayaan. Aku mau Engkau menjadi Juruselamatku, sumber penghiburan dan kepuasan hidupku. Tunjukkan aku cara bekerja dengan Engkau sebagai pusat hidupku.” Inilah cara bekerja keras tanpa menjadikan pekerjaan sebagai berhala dan kita dapat memuliakan Allah melalui pekerjaan kita.

 

 

Refleksi

Bacalah Pengkhotbah 2 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

  1. Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  2. Bagaimana saya bisa lebih mengasihi Allah?
  3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 110-1122 Korintus 1