KEKUATAN SEJATI DALAM SATU ROH

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. Zakharia 4:6

 

Dalam hidup, kita sering menghadapi masalah yang membuat kita bertanya, “Untuk apa semua ini? Mengapa harus terus berjuang? Mengapa hidup penuh kesulitan?” Tidak sedikit orang Kristen—bahkan gereja di abad 21 ini—hidup dalam keputusasaan, bukan dalam sukacita seperti yang Tuhan mau (Mazmur 118:24).

 

Wajar jika kita pernah merasa putus asa. Tetapi jika kita selalu hidup dalam keputusasaan, itu berarti ada yang salah. Keputusasaan seharusnya tidak membuat kita kehilangan kepercayaan bahwa Allah masih bekerja. Terkadang pekerjaan Tuhan terlihat tidak seperti yang kita inginkan ketika dilihat dari sudut pandang duniawi. Dunia percaya bahwa yang kuat, kaya, atau punya senjata lebih hebat pasti menang. Tetapi firman Tuhan berkata, "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda," kita seharusnya "bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita" (Mazmur 20:8). Dalam peperangan, kereta perang dan kuda memang terlihat menakutkan. Namun, kemenangan sejati tidak datang dari kekuatan manusia, melainkan dari Roh Allah.

 

Tidak ada kekayaan, pengaruh, strategi, atau kemampuan manusia yang bisa menggantikan kuasa Roh Kudus dalam hidup kita. Perhatikan gereja mula-mula. Para rasul memang orang-orang yang berani dan pernah hidup bersama Yesus. Tetapi ketika Yesus naik ke surga, Ia tidak menyuruh mereka langsung pergi memberitakan Injil. Sebaliknya, Ia berkata, “Jangan tinggalkan Yerusalem. Tunggu janji Bapa”—yaitu Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:4). Tanpa Roh Kudus, pelayanan mereka tidak akan menghasilkan apa-apa. Tetapi ketika Roh turun, pelayanan mereka mengubah dunia.

 

Hari ini pun sama. Kerajaan Allah tidak akan bertumbuh karena kita punya jabatan tinggi, rekening bank yang besar, atau kekuasaan besar. Kerajaan Allah bertumbuh karena Roh Allah yang bekerja, dengan cara dan waktu-Nya yang sempurna. Bagaimanapun, pikiran Tuhan bukanlah pikiran kita, begitu pula jalan kita bukanlah jalan-Nya. Hikmat-Nya sejauh langit dari bumi (Yesaya 55:8-9). Jadi, jika Anda merasa percaya diri, ingatlah: itu bukan karena kemampuan Anda, tetapi karena Roh Allah bekerja. Jika Anda merasa putus asa, jangan khawatir: Roh Allah tetap bekerja, bahkan melalui kelemahan Anda. Karena itu, jangan andalkan “kereta atau kuda”—hal-hal dunia yang kelihatan kuat—tetapi andalkan Tuhan dan kuasa Roh-Nya.

 

Refleksi

Bacalah Mazmur 115 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

  1. Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  2. Bagaimana saya bisa lebih mengasihi Allah?
  3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 113-1152 Korintus 2