Pembacaan : Ayub 4

Bacaan Alkitab Setahun : Hakim-hakim 3-5

 

“Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah dan di manakah orang yang jujur dipunahkan?” (Ayub 4:7) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh… Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. (Yesaya 53:5,9)

 

PEKERJAAN UTAMA. Seperti Ayub, kita juga tidak mendapat penjelasan lengkap atas penderitaan kita. Namun kita tahu apa yang Ayub tidak tahu yaitu Allah ikut hadir dengan kita di sini dalam kegelapan kita, dan bahwa, meskipun benar-benar tidak bersalah, Dia mengalami kematian. Yesus juga mengalami ketiadaan Allah, pengkhianatan dari sahabat-Nya, penderitaan fisik, dan ketelanjangan. Di Getsemani, Yesus melihat bahwa jika Dia menaati Allah sepenuhnya, Dia akan benar-benar ditinggalkan dan dihancurkan. Tidak ada orang lain yang pernah menghadapi situasi seperti itu. Yesus seakan-akan “melayani Allah untuk sesuatu yang tidak artinya bagi-Nya “

 

Namun kejahatan yang menyerang Yesus, pada akhirnya kalah. Kematian Yesus bagi dosa-dosa kita berarti suatu saat nanti Allah dapat menghakimi dan menghancurkan semua kejahatan dan penderitaan dunia tanpa menghancurkan kita. “Ini adalah jawaban terakhir untuk Ayub dan semua pekerjaan umat manusia.” Ketika Anda menderita, Anda dapat mengetahui bahwa Anda sedang berjalan di jalan yang sama yang dilalui Yesus—jadi Anda tidak sendirian—dan jalan itu membawa Anda kepada-Nya.

 

Apakah Anda tidak mau sepenuhnya percaya kepada Allah sampai Anda mendapatkan penjelasan untuk beberapa hal buruk yang terjadi pada Anda? Ingatlah penderitaan Yesus yang tidak selayaknya Dia terima, tetapi Dia terima demi Anda, apakah Anda bersedia melepaskan permintaan penjelasan itu dan menyerahkan jalan Anda kepada-Nya?

 

Doa: Tuhan, sama seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak sendirian di dapur api tetapi Engkau berada bersama mereka (Daniel 3:25), sekarang biarkan aku tahu bahwa Engkau hadir di dalam api pemurnian. Amin.