Pembacaan :  Yohanes 1 : 1 - 18             

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Wahyu 3 - 5

 

 

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1:1–18)

 

Kisah Natal benar-benar kisah tentang terang. Bukan, bukan lampu yang menghiasi kota tempat Anda tinggal, lampu yang Anda gantung dengan hati-hati di pohon di ruang tamu Anda, atau lilin yang Anda tempatkan di jendela Anda. Tidak, cerita ini adalah tentang terang yang datang ke dunia yang telah dengan sedih dilemparkan ke dalam kegelapan. Di bawah beban selubung pemberontakan dan dosa, dunia telah menjadi tempat yang gelap. Dalam kegelapan amoralitas, ketidakadilan, kekerasan, keserakahan, pembenaran diri, pencurian, rasisme, dan sejumlah penyakit lainnya, dunia sangat membutuhkan terang. Setiap orang adalah bagian dari masalah dan semua orang menderita dari masalah tersebut, tetapi tidak ada yang bisa memecahkan masalah tersebut.

Solusi Allah adalah satu-satunya jalan. Dia mengutus Dia yang adalah terang untuk menjadi terang yang akan menerangi dunia dengan kasih karunia-Nya. Dia datang ke dalam kegelapan agar kita dapat mengetahui terang dan hidup selamanya. Inilah kisah Natal—hanya terang yang dapat mengalahkan kegelapan, dan terang telah datang!

 

Yesus rela memasuki kegelapan agar kita dapat hidup 

dalam terang hadirat-Nya selamanya.