Pembacaan : Mazmur 32
Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 26 - 27
Anda dan saya harus mengatakannya kepada diri sendiri lagi dan lagi. Kita harus melihat ke cermin dan membuat pengakuan sebagai bagian dari rutinitas pagi kita. Inilah yang harus kita katakan: “Aku selamanya butuh anugerah.”
Sangat menggoda untuk berargumen tentang kebenaran Anda sendiri:
“Ini bukan nafsu. Aku hanya pria yang suka keindahan.”
“Itu bukan gosip. Itu hanya permintaan doa yang sangat detail, sangat personal.”
“Aku tidak marah pada anak-anakku. Aku hanya bertindak sebagai nabi Allah. ‘Demikianlah firman Tuhan ...’”
“Aku tidak sedang menyalahgunakan kekuasaanku. Tidak, aku hanya menggunakan karunia kepemimpinan yang Allah berikan.”
“Aku tidak berhati dingin dan pelit. Aku hanya berusaha menjadi penatalayan yang baik bagi apa yang Allah sudah berikan.”
“Aku tidak sombong. Aku hanya berpikir harus ada yang mengendalikan pembicaraan.”
“Itu bukan kebohongan. Itu hanya cara lain mengatakan fakta.”
Kita semua cenderung berpikir kita lebih benar daripada yang sebenarnya. Kita tidak suka menganggap diri kita sangat membutuhkan anugerah penyelamatan Allah. Dan kita jelas tidak mau menghadapi fakta bahwa kita harus diselamatkan dari diri kita sendiri! Ketika Anda berargumen demi kebenaran sendiri, berusaha keras untuk menyangkali bukti empiris dari dosa Anda, maka Anda gagal mencari anugerah luar biasa yang adalah satu-satunya harapan Anda. Anugerah-lah satu-satunya yang tertarik kepada orang berdosa. Kekayaan kebaikan Allah hanya dicari oleh orang miskin. Kesembuhan rohani dari Sang Tabib Agung hanya akan dihargai oleh mereka yang mengakui bahwa mereka masih menderita dari penyakit rohani dosa. Ini adalah tragedi ketika kita memuji Allah karena anugerah-Nya pada hari Minggu dan menyangkali kebutuhan kita akan anugerah-Nya di sisa minggu itu. Akuilah hari ini bahwa Anda tidak akan lepas dari kebutuhan akan anugerah, tidak peduli seberapa banyak Anda belajar dan dewasa, sampai Anda ada di surga dan pergumulan Anda berakhir karena dosa tidak ada lagi (lihat Fil. 3:12-16).
Cara untuk mulai mensyukuri anugerah yang Allah berikan secara cuma-cuma kepada Anda setiap hari adalah dengan mengakui betapa Anda membutuhkannya.
Akuilah, kita masih kacau; itu sebabnya kita butuh anugerah Allah hari ini sama banyaknya seperti kita butuh anugerah ketika baru percaya.