Pembacaan :   Matius 6:25-34

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Bilangan  28 - 29

 

Anda dan saya tidak hidup dengan insting. Kita adalah orang yang berorientasi pada nilai, tujuan, dan kepentingan. Kita secara konstan menilai segala sesuatu dalam hidup. Kita semua punya hal-hal yang penting dan tidak penting bagi kita, hal-hal yang sangat berarti dan tidak berarti bagi kita. Kita rela membuat pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu dan menolak membuat pengorbanan untuk hal lain. Kita berduka karena kehilangan sesuatu dan mensyukuri kehilangan sesuatu yang lain. Kita suka apa yang orang lain benci dan kita melihat sesuatu sebagai harta karun sementara orang lain melihatnya sebagai sampah. 

 

Kita melihat sesuatu dan melihat keindahan sementara orang di sebelah kita tidak melihat keindahan sama sekali. Ada beberapa hal yang penting bagi kita sehingga membentuk keputusan yang kita buat dan tindakan yang kita ambil. Ada beberapa hal yang menarik perhatian kita sementara hal lain tidak membuat kita tertarik sama sekali.

 

Di tengah sistem nilai maka ini adalah definisi kita tentang kesuksesan. Tidak ada manusia rasional yang ingin gagal. Tidak ada yang mau berpikir dia harus menyia-nyiakan hidupnya. Tidak ada yang mau berpikir bahwa pada akhirnya dia akan menengok ke belakang dan menyadari bahwa dia berinvestasi pada hal yang tidak penting. Semua orang ingin berpikir bahwa hidupnya sudah atau akan sukses. 

 

Namun, apakah sukses itu sebenarnya? Apakah sukses diukur oleh ukuran rumah Anda, teman-teman Anda yang adalah orang penting, karier Anda, kekuasaan posisi Anda, seberapa banyak yang Anda miliki, kesempurnaan fisik Anda, luasnya pengetahuan Anda, atau daftar pencapaian Anda? Masalahnya dengan semua itu adalah semuanya akan segera hilang, dan karenanya jika Anda hidup untuk semua itu, Anda pada akhirnya akan kosong.

 

Kontraskan cara pandang sukses itu dengan sukses pekerjaan Allah di dalam dan lewat Anda. Allah menawarkan Anda hal-hal yang memiliki nilai tertinggi (pengampunan-Nya, hadirat-Nya, penyambutan ke dalam kerajaan-Nya, hati nurani yang murni, dan hati yang murni). Semua itu tidak akan menghilang. Semuanya adalah karunia kekal yang berharga dari anugerah ilahi. 

 

Yang tersisa adalah pertanyaan ini: “Apa yang aku benar-benar inginkan dalam hidup: sukses menurut agenda anugerah Allah atau pemuasan daftar keinginanku?” Di akhir hari, apa yang Anda inginkan: anugerah Allah melakukan pekerjaannya atau lebih banyak benda fisik yang bisa ditawarkan dunia ciptaan ini?

 

Jujurlah. Sukses seperti apa yang menguasai hati Anda dan bagaimana semua itu membentuk keputusan Anda dan tindakan yang Anda ambil?

 

Anda akan lapar untuk mendapatkan sukses dalam hidup. Kiranya hati Anda lapar untuk sukses sempurna versi Injil.