ANTUSIASME ILAHI

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala                        dan layanilah Tuhan. Roma 12:11

 

Bayangkan dapur di sebuah rumah pertanian tua di Inggris, di mana terdapat sebuah kuali di atas kompor, penuh dengan air yang menggelegak. Itulah gambaran yang Paulus berikan di sini mengenai komitmen rohani. Pada dasarnya dia mengatakan bahwa di dalam Kristus kita harus menjaga kuali rohani tetap mendidih. Kita tidak boleh menjadi panas dan kemudian menjadi dingin—kita tidak boleh menjadi antusias pada satu saat dan kehilangan semangat pada saat berikutnya.

 

Ketika kasih karunia Allah telah diberikan kepada kita dan kita telah diubahkan oleh Kristus dan menerima kebenaran-Nya melalui iman, kita harus menerapkan kebenaran itu dalam kehidupan kita. Bagian dari penerapan kebenaran ini adalah melakukan pekerjaan Yesus dengan antusiasme tertentu yang diilhami Allah dan diperintahkan Allah.

 

Namun, mudah bagi kita untuk cenderung bermalas-malasan dan terjerumus ke dalam sikap rohani yang setengah hati. Kitab Amsal banyak bicara, sering kali dengan nada humor, tentang bahaya dan akibat dari hidup malas. Ada Amsal yangmenggambarkan seseorang yang begitu malas sehingga setelah memasukkan sendok ke dalam mangkuk, dia tidak sanggup mengangkatnya kembali (Amsal 19:24; 26:15). Amsal lain menggambarkan kemalasan seseorang yang mengubur dirinya di bawah selimut dan berdiam diri di sana: “Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya” (ayat 14).

 

Sebaliknya, tujuan akhir dari semangat yang diberdayakan Roh adalah untuk melayani Tuhan. Betapa pentingnya bagi kita untuk selalu mengingat tujuan tersebut! Ketika kita melakukannya, kita menyadari betapa aktivitas yang paling sepele sekalipun—menyapa klien, membereskan kekacauan di rumah, saling mengajar, membuat catatan, memberikan semangat, berbicara dengan anak-anak kita, apa pun—dapat menjadi penyembahan. Bahkan bagian paling rutin dari hari kita pun dapat mencerminkan antusiasme ilahi kita.

 

Apa yang membuat semangat rohani Anda mencapai titik didihnya akhir-akhir ini? Melayani Kristus dalam ibadah? Berbagi iman Anda dengan rekan kerja atau orang asing? Merawat orang tua Anda yang lanjut usia? Mendukung pekerjaan Kristus di seluruh dunia? Apa pun itu, jangan menyerah. Jagalah agar air tetap mendidih dengan melayani Tuhan setiap saat, setiap hari, sebagai respons terhadap anugerah yang Dia curahkan kepada Anda setiap saat sepanjang hari. Datanglah kepada-Nya setiap pagi dan mintalah kepada-Nya untuk memastikan bahwa Anda tidak menjadi lelah. Kemudian dalam segala hal nama-Nya akan diberitakan dan Dia akan dimuliakan.

 

Refleksi

Bacalah Galatia 6:1-10 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yeremia 50; Filipi 2

Truth For Life – Alistair Beg