Pembacaan : Mazmur 107

 

Bacaan Alkitab Setahun :

2 Tawarikh 10 - 13

 

Ini adalah salah satu ironi besar hati. Jika Anda memberikan hati Anda untuk mencari kepuasan, Anda tidak akan menemukannya. Hati Anda tidak akan puas dengan materi. Hati Anda hanya akan puas dengan Sang Pemberi. Jika Anda mencari kebahagiaan, Anda tidak akan menemukannya.

Ada banyak istri yang berkata kepada saya dalam konseling pernikahan, “Yang saya inginkan adalah agar suami saya membuat saya bahagia.” Renungkan dinamika dari harapan ini kepada hubungan. Jelas wanita yang membuat pernyataan ini memiliki definisi seperti apa kebahagiaan itu; dia punya impian akan pernikahan ideal dan dia membebani suaminya dengan impian itu. Siapa suaminya? Manusia biasa, yang hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa, jadi sepertinya, wanita ini tidak tidak akan menemukan yang dicarinya.

Kapan pun Anda menyebutkan sesuatu dalam ciptaan yang bisa memuaskan Anda, maka Anda sedang menjadikan hal itu sebagai juru selamat pribadi Anda. Ini artinya, secara praktis, Anda sedang mencari sesuatu yang hanya Anda bisa dapatkan dari Tuhan di bumi. Dunia ciptaan memang didesain untuk terlihat mulia, dan penuh dengan kemuliaan fisik yang bisa dilihat, disentuh, didengar, dan dirasa, tetapi tidak untuk memuaskan hati Anda. Jika Anda mencarinya di antara ciptaan, hati Anda akan kosong dan Anda akan frustrasi dan patah semangat. Kemuliaan ciptaan yang Allah ciptakan adalah seperti tanda penunjuk jalan yang menunjukkan kepada kita kemuliaan sejati yang akan memuaskan hati kita.

Jadi ini intinya. Jika Anda mencari kepuasan, kepuasan akan lepas dari tangan Anda. Namun, jika Anda mencari Allah, beristirahat dalam hadirat-Nya dan anugerah-Nya, dan menaruh hati Anda di tangan-Nya, Dia akan memuaskan hati Anda karena tidak ada yang bisa melakukannya selain Dia. Anda diciptakan untuk Dia. Hati Anda didesain untuk dikendalikan oleh penyembahan kepada-Nya. Rasa aman dalam hati Anda dimaksudkan untuk datang dari istirahat yang Anda temukan dalam Dia. Perasaan aman Anda dimaksudkan untuk datang dari kebergantungan dari hikmat, kuasa, dan kasih-Nya.

Realitasnya adalah – Allah adalah damai yang Anda cari. Dialah kepuasan yang hati Anda cari. Dialah istirahat yang Anda inginkan, sukacita yang Anda idam-idamkan, dan penghiburan yang hati Anda rindukan.

 Semua yang Anda dan saya katakan kita butuhkan, sebenarnya tidak kita butuhkan. Semua yang kita pikir akan membawa kepuasan dan sukacita malah akan mengecewakan. Apa yang kita butuhkan dalam hidup adalah Dia dan oleh anugerah, Dia bersama kita, di dalam kita, dan bagi kita. Hati kita hanya bisa tenang karena oleh anugerah, kita telah diberikan semua yang kita butuhkan, dalam Dia.

 

Kita tidak mencari kepuasan berharap Allah akan memberikannya. Tidak, kita mencari Allah dan hasilnya adalah kepuasan hati