Pembacaan : Yermia 9 : 23 - 24

 

Bacaan Alkitab Setahun :

2 Tawarikh 14 - 17

Saya tidak tahu dengan Anda, tetapi saya tidak suka menjadi lemah. Saya tidak [G1] [G2] suka kelemahan fisik atau rohani. Saya ingin terlihat benar, kuat, dan punya kendali. Saya ingin bisa menang atas semua tantangan. Saya tidak ingin bingung atau tidak siap. Saya tidak ingin terlihat tidak siap untuk apa yang harus dikerjakan. Saya tidak ingin menjadi orang yang menghalangi orang lain mengerjakan tugas mereka. Saya tidak suka kalau saya sepertinya tidak tahu sesuatu padahal seharusnya saya tahu. Saya tidak ingin melihat ke belakang dan menyesal dan berharap seandainya saya punya niat yang lebih kuat dan kekuatan untuk melakukan hal berbeda. Saya tidak ingin melihat kegagalan. Saya tidak ingin mengecewakan orang lain. Saya ingin punya rekam jejak yang membanggakan. Saya merasa kelemahan tidak keren.

Saya rasa apa yang saya maksud adalah saya tidak ingin mengakui diri saya yang sebenarnya. Dan saya rasa Anda juga sama seperti saya. Kita semua memimpikan punya kekuatan dan kemampuan. Kita semua ingin punya pengetahuan dan hikmat. Kita semua ingin kebenaran versi kita. Namun, faktanya bukan hanya kita tidak diciptakan untuk menjadi independen, dosa juga telah merusak kita dan membuat kita lebih lemah dan membutuhkan. Teolog menyebutnya total depravity (kerusakan total). Bukan berarti kita buruk sekali tetapi dosa telah merusak seluruh keberadaan kita. Jadi kekuatan independen adalah sebuah delusi. Ini artinya kelemahan Anda bukanlah bahaya seperti yang Anda pikir. Bahaya sebenarnya adalah delusi kekuatan Anda, karena jika Anda berpikir Anda kuat, maka Anda tidak mencari bantuan yang sangat Anda butuhkan dari Dia yang adalah sumber kekuatan apa pun.

Itu sebabnya Paulus berkata: “Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.’ Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku” (2 Kor. 12:9). Anda lihat, pengetahuan akan kelemahan pribadi adalah berkat dari Allah. Jika Anda mengerti ini, artinya, oleh anugerah, Dia telah membebaskan Anda dari ikatan delusi kemampuan independen Anda dan membawa Anda kepada tujuan Dia menciptakan Anda dan apa yang menjadi panggilan-Nya bagi Anda. Jadi sekarang Anda bebas untuk mencari kekuatan yang Anda butuhkan, kekuatan yang hanya ada dalam tangan-Nya yang kuat, penuh anugerah.

 Delusi kekuatan independen membuat Anda tidak bisa menemukan kekuatan di tempat yang seharusnya. Ketidakberdayaan kelemahan adalah satu-satunya pintu menuju harapan akan kekuatan yang sejati. Anugerah menyatakan betapa dalamnya kebutuhan Anda, lalu membawa Anda ke tempat di mana kekuatan sejati bisa ditemukan. Jadi sekarang Anda bisa bermegah di mana kebanyakan orang takut karena Anda telah dan sedang diselamatkan oleh anugerah.

Apa yang lebih bisa memotivasi Anda, saat menghadapi kelemahan daripada kata-kata ini: “Kuasa-Ku menjadi sempurna dalam kelemahan?”