KEYAKINAN YANG TEGUH
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” — Roma 8:28
Cara kita merespons keadaan hidup sering kali menunjukkan apa yang sebenarnya ada di hati kita. Ada orang yang melihat hidupnya dan berpikir, “Aku terjebak di pekerjaan yang membosankan. Setiap hari makan makanan yang itu-itu saja. Hubunganku dengan orang lain sering kali justru melelahkan, bukan menguatkan. Lalu aku harus percaya bahwa semua ini baik? Bahwa ini adalah berkat dari Allah? Aku tidak melihatnya begitu.”
Namun, jika kita ada di dalam Kristus, kita bisa yakin bahwa rencana Allah yang sempurna sedang berlangsung tepat seperti yang Ia kehendaki. Kita diajar bahwa hidup kita punya tujuan yang jauh lebih besar daripada sekadar bekerja, menghidupi keluarga, atau memenuhi kebutuhan. Pekerjaan bukan sekadar untuk mencari uang, dan hobi bukan sekadar pelarian dari stres hidup. Segala sesuatu dalam hidup ini adalah kesempatan untuk memuliakan Allah, untuk bertumbuh menjadi semakin serupa dengan Kristus, dan untuk membawa orang lain mengenal Dia.
Ketika kita kehilangan arah dari tujuan itu, hal-hal yang paling menyenangkan sekalipun bisa terasa hampa, dan masa-masa tersulit bisa membuat kita mempertanyakan kasih dan kebaikan Allah. Tetapi ketika kita melihat hidup dari sudut pandang Roma 8:28, segalanya berubah. Mungkin keadaan kita tetap sama, tantangan hidup juga masih ada, tetapi hati kita diubahkan. Mungkin Anda masih hidup dalam situasi yang sama, tapi kini Anda tidak sendirian menjalaninya. Kristus telah berjanji akan menyertai kita lewat Roh Kudus (Yoh. 14:16–17), dan Ia tidak akan pernah meninggalkan kita. Ia menuntun hidup kita sebagai anak-anak-Nya di dalam rencana-Nya yang sempurna.
Ketika Allah berfirman bahwa “Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,” itu berarti kita diajak untuk tidak lagi melihat hidup dari sudut pandang kita sendiri, melainkan dari karya tangan Allah yang sedang menenun segala sesuatu—bahkan hal-hal yang tidak kita pilih atau tidak kita sukai—untuk mendatangkan kebaikan.
Dan kebaikan itu bukan sekadar hidup yang nyaman, melainkan “menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya” (Rm. 8:29). Inilah tujuan dari segala sesuatu—agar kita makin menyerupai Kristus dan siap menantikan hari ketika kita akan bersama Dia selamanya. Artinya, lewat segala hal yang terjadi, Allah sedang membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Kristus—agar kita bisa melihat Yesus dengan hati yang baru.
Sebab itu, dalam setiap musim hidup—baik dalam suka maupun duka—dalam kelimpahan maupun kekurangan—ingatlah bahwa semua yang kita alami adalah alat kasih karunia Allah untuk membentuk kita sesuai dengan tujuan kekal-Nya. Betapa indahnya bisa mempercayai Dia setiap hari! Biarlah keyakinan itu membuat kita semakin percaya dan rindu melayani Dia setiap hari.
Refleksi
Bacalah Yohanes 14:15-27 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?
2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?
3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 30-31; 1 Timotius 4