KEBENARAN YANG MENGUBAHKAN
“Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun kembali, sebab TUHAN menopang aku.” — Mazmur 3:4–6
Ada hubungan yang sangat erat antara cara kita berpikir yang benar dengan cara kita hidup dengan bijak. Prinsip ini juga berlaku dalam hidup kekristenan.
Lihatlah Daud dalam Mazmur 3 sebagai contoh. Pertama-tama, ia mengingat siapa Tuhan sebenarnya: “Engkaulah, ya TUHAN, perisai yang melindungi aku, kemuliaanku, dan yang mengangkat kepalaku.” Dari keyakinan itulah kemudian Daud berseru kepada Tuhan. Urutan ini mengajarkan sesuatu yang penting: kita perlu mengetahui dan mempercayai kebenaran tentang Tuhan terlebih dahulu sebelum kita bisa berseru kepada-Nya dengan penuh keyakinan dan berharap akan pertolongan-Nya.
Kadang, saat mendengar firman Tuhan diajarkan, kita mungkin berpikir, “Aku tidak perlu tahu lebih banyak tentang Tuhan. Aku hanya perlu tahu bagaimana menjalani hidup dengan baik. — bagaimana bekerja, membangun keluarga, atau menyelesaikan studi dengan baik.”
Namun kenyataannya, kita tidak bisa menjalani hidup dengan benar tanpa terlebih dahulu mengenal kebenaran tentang Allah. Sebab, hanya ketika kita mengenal Allah yang benar, kita akan mendapat kekuatan untuk tetap berjalan dan setia, apa pun situasinya. Kebenaran itulah yang mengubahkan hidup kita.
Kebenaran itu juga memberi kita ketenangan dan rest yang sejati. Dalam Mazmur 3:1 tertulis, “Mazmur Daud, ketika ia melarikan diri dari Absalom, anaknya” dan dilanjutkan “Ya TUHAN, betapa banyak lawanku!” Artinya Daud menulis Mazmur ini di masa yang sangat sulit. Anaknya sendiri memberontak dan berusaha merebut takhtanya. Dalam situasi kacau seperti itu, ketika segalanya tampak hilang harapan, Daud masih bisa berkata, “Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun kembali, sebab TUHAN menopang aku.”
Tidur itu sendiri adalah anugerah Tuhan—seperti tertulis, “Ia memberikannya kepada orang yang dikasihi-Nya pada waktu tidur” (Mzm. 127:2). Namun bisa tidur dengan tenang saat hidup sedang terancam oleh pemberontakan anak sendiri—itu adalah bukti luar biasa dari kasih karunia dan penghiburan Tuhan. Daud mungkin sudah berusaha mencari jalan keluar dengan segala cara, tetapi akhirnya ia menemukan damai bukan karena situasinya berubah, melainkan karena ia tahu dan percaya: Tuhan yang menjaga dia. Ia tahu kebenaran ini dan berkata, apa pun yang terjadi, seburuk apa pun situasinya, “dari Tuhan datang pertolongan” (Mzm. 3:8).
Demikian juga dengan kita, apa pun keadaan kita hari ini, kebenaran yang sama yang menguatkan Daud juga tersedia bagi kita di dalam Kristus. Melalui salib, kita memiliki jaminan bahwa Tuhan menyertai dan menopang kita di tengah setiap bada hidup. Maukah Anda mempercayainya?
Sebab ketika Anda benar-benar tahu bahwa Tuhanlah yang menyelamatkan dan menopang Anda, di sanalah Anda akan menemukan damai di tengah badai kehidupan dan Anda pun bisa beristirahat, bahkan di hari-hari yang paling sulit. Anda bisa tidur, karena Dia tidak pernah tidur.
Refleksi
Bacalah Mazmur 3 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?
2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?
3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 1-2; 1 Timotius 5