Pembacaan :   1 Samuel 17

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Bilangan  30 - 31

 

Ini adalah gambaran yang sangat instruktif dalam kehidupan Yesus dan murid-murid-Nya, dicatat bagi kita dalam Markus 6:45-52. Yesus telah mengutus murid-murid-Nya untuk menyeberangi Laut Galilea ke Betesda. Mereka mengalami badai dan laut yang bergelora. Jika Anda punya waktu untuk melihat detail dalam perikopnya, Anda bisa melihat bahwa mereka telah berusaha mendayung selama delapan jam. Mereka ada dalam situasi yang sepertinya mustahil, melelahkan, frustrasi, dan sangat berbahaya. Kondisi mereka di luar kekuatan dan kemampuan mereka. 

 

Saat Anda membaca perikop ini, Anda harus bertanya kepada diri sendiri mengapa Yesus ingin murid-murid-Nya ada dalam situasi sulit ini. Jelas mereka tidak ada dalam kekacauan ini karena mereka tidak taat, arogan, atau tidak bijak, tetapi karena mereka menaati Yesus.

Yesus melihat bahwa murid-murid-Nya ada dalam situasi yang melelahkan dan berbahaya dan Dia mulai berjalan di atas air ke arah mereka. Ya, Anda tidak salah baca: Dia berjalan di atas air. Momen ketika Dia mulai berjalan, Anda dikonfrontasi dengan dua hal. Pertama adalah fakta bahwa Yesus dari Nazaret adalah Tuhan Allah yang mahakuasa, karena tidak manusia yang bisa melakukannya. Namun, ada hal penting kedua yang harus diperhatikan. Begitu dia mulai berjalan, Anda tahu apa yang ada di pikiran-Nya. 

 

Jika yang Yesus ingin lakukan adalah melepaskan kesulitan, Dia tidak harus berjalan di atas air, Dia cukup berdoa dari pantai dan angin akan berhenti. Dia berjalan di atas air bukan karena kesulitan yang dihadapi mereka. Yang Dia cari adalah orang-orang yang ada di tengah kesulitan, Dia bekerja untuk mengubah semua yang mereka pikirkan tentang diri mereka dan nyawa mereka. Sambil berdiri di samping perahu di tengah deru angin dan ombak yang bergulung, Dia berkata: “Ini Aku. Jangan takut.” Dia sebenarnya sedang menggunakan satu nama Allah. Dia berkata “AKU ADALAH AKU”, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, Dia yang menjadi dasar semua perjanjian, menyertai mereka Tidak mungkin bagi mereka untuk sendirian karena keberadaan mereka telah diinvasi oleh anugerah dan kemuliaan AKU ADALAH AKU.

 

Mengapa Yesus mengutus murid-murid-Nya ke tengah badai? Dia melakukannya karena alasan yang sama Dia kadang mengutus Anda ke tengah badai – karena Dia tahu kadang Anda butuh badai untuk bisa melihat kemuliaan. Bagi orang percaya, damai tidak ditemukan dalam hidup yang mudah.

 

Damai sejati hanya ditemukan dalam hadirat, kuasa, dan anugerah Juru Selamat, Raja, Anak Domba, AKU ADALAH AKU. Damai itu milik Anda walau badai hidup membawa Anda melampaui kemampuan alami, hikmat, dan kekuatan Anda. Anda bisa hidup dengan harapan dan keberanian di tengah sesuatu yang sebelumnya menghasilkan patah semangat dan ketakutan karena tahu Anda tidak pernah sendirian. AKU ADALAH AKU ada dalam semua situasi, hubungan, dan lokasi oleh anugerah-Nya. Dia ada dalam diri Anda. Dia menyertai Anda. Dia bagi Anda. Dia adalah harapan Anda.

 

Hidup Anda menjadi baik bukan karena mudah atau bisa ditebak, tetapi karena AKU ADALAH AKU telah masuk ke dalam keberadaan Anda oleh anugerah-Nya