Pembacaan : Ibrani 3

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 28-29

 

 

“Aku tidak akan pernah melakukan apa yang dia lakukan padaku kepada orang lain!” Ketika orang lain bersalah terhadap kita, kita dapat dengan mudah lupa bahwa kita juga adalah orang berdosa dan tanpa kasih karunia kita tidak lebih baik daripada orang-orang yang berdosa terhadap kita. Dalam kebencian kita terhadap orang lain kita lupa bahwa hati kita sendiri “lebih licik dari pada segala sesuatu” (Yeremia 17:9). Penulis kitab Ibrani mengingatkan, “Waspadalah, ... supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, ... supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa” (Ibrani 3:12-13). 

Hati yang mengeras mengungkapkan perasaan seperti “Saya tidak percaya dia melakukan itu; Saya tidak akan pernah melakukan itu padanya!” Apakah kita begitu yakin bahwa kita tidak akan melakukan itu? Dari mana kita tahu, bila dalam keadaan dan lingkungan yang sama, dan godaan dan provokasi yang sama, kita tidak akan melakukan hal menyakitkan yang sama? Amsal 16:18 mengingatkan kita akan bahaya ini: “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.” Rasul Paulus memperingatkan, “siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12). 

Tidak banyak orang yang menangkap konsep ini dengan baik seperti pendeta Reformasi Inggris yang menjadi martir, John Bradford (1510–55). Dari sel penjaranya di menara London dia melihat seorang penjahat digiring ke tempat eksekusi atas kejahatannya dan berkata, “Di sana, tetapi karena kasih karunia Allah pergilah John Bradford.”

 

 

Robert D. Jones