Pembacaan : Amsal 4

Bacaan Alkitab Setahun : Hakim-hakim 8-9

 

Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung. (Amsal 4:18–19)

 

MEMBUKA MATA. Jalan kasih dan keegoisan mengarah ke dua titik akhir yang berbeda. Tetapi keduanya juga berbeda di sepanjang jalan. Jalan yang satu menjadi terang secara bertahap dan jalan yang satunya menjadi gelap. Kegelapan melambangkan penipuan diri yang semakin meningkat. Kita berkata, “aku tidak sombong, hanya percaya diri. Aku tidak kasar, hanya apa adanya. aku tidak serakah, hanya jeli dalam berbisnis.” Semakin kita mengikuti jalan diri sendiri maka semakin kita hidup dalam penyangkalan, bahkan sampai ketika hidup kita hancur, kita tidak tahu apa yang membuat kita tersandung. Penipuan diri bukanlah hal terburuk yang dapat Anda lakukan, tetapi itu adalah cara kita melakukan hal yang paling buruk. Dosa yang paling mendistorsi hidup Anda saat ini adalah dosa yang tidak dapat Anda lihat.

 

Di sisi lain, mereka yang bertumbuh dalam kasih karunia (2 Petrus 3:18) menempuh jalan yang semakin cemerlang. Mereka melihat semakin banyak hal tentang Allah dan diri mereka sendiri yang mereka sangkal. Mengapa begitu? Injil begitu meyakinkan kita akan kasih Allah sehingga kita akhirnya mampu mengakui yang terburuk tentang diri kita sendiri. Dalam kasih-Nya, berdasarkan karya Kristus, bukan karya kita, akhirnya kita merasa aman untuk melakukannya.

 

Tanyakan kepada dua atau tiga teman baik Anda, "Apa kekuranganku yang dapat dilihat orang lain tetapi tidak dapat aku lihat dengan jelas?"

 

Doa: Tuhan, tidak ada permohonan yang lebih penting daripada ini—tunjukkan kesalahanku yang tersembunyi. Amin.