Baca: 2 Samuel 11:1-27
Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. (2 Samuel 11:2)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 10-11
Kalau kita bermain salju, ketika kepalan salju kita gelindingkan, maka bola salju kecil itu akan membesar dan semakin besar. Bola salju itu akan membawa salju yang dilewatinya sehingga menyatu menjadi bola salju yang semakin besar. Demikian pula dosa. Dosa yang satu akan melahirkan dosa yang lain untuk menutupi dosa awal.
Dosa berawal dari mata. Mata melihat, hati menginginkan dan tindakan melaksanakannya. Itu pola yang biasanya terjadi bila seseorang jatuh ke dalam dosa. Pola ini pula yang terjadi pada diri Daud. Seharusnya berperang, tetapi ia melupakan tanggung jawabnya dan malah santai di istana. Pada saat itulah pencobaan datang. Ia melihat seorang perempuan sedang mandi. Tidak berhenti melihat, ia menginginkan perempuan itu, yang ternyata bernama Batsyeba, istri Uria. Lalu dilanjutkan dengan mengambil Batsyeba dan tidur dengannya. Setelah Batsyeba mengandung, maka yang muncul kemudian adalah muslihat untuk menutupi dosa, mulai dari cara yang halus, yang kotor, sampai yang bersifat kriminal, yang ditujukan kepada Uria, suami Batsyeba.
Melihat, menginginkan, dan mengambil merupakan suatu proses yang tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan dan berkembang. Dosa seperti bola salju, semakin digelindingkan akan semakin besar. Ini menjadi suatu peringatan keras bagi kita. Jangan pernah bermain-main dengan dosa. Bila suatu waktu kita jatuh ke dalam dosa, jangan berkubang di dalamnya. Jangan berusaha menutupinya dengan berbuat dosa yang lain. Bertobat dan mintalah pengampunan Sang Penebus.
KENALILAH KESALAHAN-KESALAHAN ANDA DAN BELAJARLAH DARI KESALAHAN ITU,
NAMUN JANGAN BERKUBANG DI DALAMNYA.—Zig Ziglar