Pembacaan ; Amsal 30

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Mikha 1-7

 

Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:  jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis. Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, dan berkata: Aku tidak berbuat jahat. (Amsal 30:18–20)

 

SEKS SEBAGAI KONSUMSI. Tiga gambaran pertama dalam perikop ini berkaitan dengan alam. Ketika jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis ditambahkan, jelaslah bahwa ini adalah gambaran puitis yang menyamakan seks dengan hal-hal menakjubkan seperti membumbung tinggi (elang) atau berlayar (kapal). Kemudian ayat 20 menjadi puncaknya. Seks disamakan bukan dengan terbang tapi dengan makan secara ceroboh. Bagi orang seks bukan sesuatu yang penting, tidak ada yang istimewa, tidak ada yang membuatnya terkagum. Ini hanya kesenangan kecil yang dinikmati sedikit, sesuatu yang biasa dilakukan.

 

Dalam perikop ini, tiga gambaran awal berhubungan dengan keindahan alam. Ketika seorang pria dan seorang wanita diperkenalkan dalam gambaran tersebut, hal ini memberi kita pemahaman bahwa ini adalah gambaran yang indah, seperti burung elang yang mengudara tinggi atau kapal yang melaju di lautan. Namun, pada ayat ke-20, gambaran berubah drastis. Seks tidak lagi dianggap sebagai pengalaman yang luar biasa atau menakjubkan, melainkan diibaratkan seperti makanan yang dikonsumsi secara sembrono. Bagi orang dalam perikop ini, seks menjadi sesuatu yang biasa dan tidak istimewa, hanya sebagai kenikmatan kecil yang dilakukan dengan santai.

 

Seks di luar pernikahan bisa diibaratkan seperti bertransaksi dengan seseorang. Ketika kita menemukan seseorang yang kita sukai dan semuanya baik-baik saja, kita bisa melanjutkan hubungan tersebut. Tapi jika ada masalah atau biaya meningkat, kita bisa memutuskan untuk berhenti, karena tidak ada komitmen.Namun, ketika kita berkomitmen pernikahan, seks menjadi sesuatu yang sangat berharga. Ini bukan lagi hal yang bisa kita nikmati dengan siapa saja, kapan saja. Ini menjadi hubungan yang sangat istimewa dan tak ternilai harganya. Jadi, seks di luar pernikahan bisa diibaratkan seperti transaksi sederhana, sementara seks dalam pernikahan memiliki nilai yang sangat besar.

 

Pernahkah Anda melihat, dalam hidup Anda atau orang lain, seks menjadi murahan?

 

Doa: Tuhan, saat awal gereja-Mu muncul, hubungan intim bukanlah hal istimewa, bahkan sering terjadi dengan orang-orang yang salah. Tolong jaga umat-Mu dari pandangan yang merendahkan mengenai hal ini hari ini. Jangan biarkan kami kehilangan makna dan kekhususan dalam hal hubungan intim. Amin."